Bisnis.com, JAKARTA - PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), perusahaan mobil milik grup konglomerat Salim baru saja mengakuisisi Mercedes-Benz, produsen mobil asal Jerman. Produsen mobil asal Jerman itu memiliki riwayat panjang di Tanah Air.
Mercedes-Benz sendiri memiliki sejarah panjang di Indonesia. Sebelum resmi masuk ke Indonesia pada 8 Oktober 1970, Mercedes-Benz telah lebih dulu hadir sekaligus menjadi kendaraan bermotor pertama di Indonesia.
Ketika itu, Sultan Surakarta Pakoe Boewono X membeli Benz Victoria Phaeton langsung dari Eropa pada tahun 1894, delapan tahun setelah Carl Benz membangun mobil pertamanya Benz Patent-Motorwagen yang juga menjadi mobil pertama di dunia, pada 1886.
Benz Victoria Phaeton memiliki tenaga 5 hp, mesin satu silinder dengan perpindahan 2,0 liter dan dilengkapi dengan ban karet yang keras. Pada era ketika sebagian besar transportasi darat terdiri dari kereta yang ditarik oleh kuda, maka kereta yang berjalan sendiri dan tanpa seekor kuda dianggap unik.
Karena itu, banyak orang di Jawa yang menyebutnya dengan Kreta Setan. Setelahnya, 13 tahun kemudian mobil Daimler hadir di Indonesia tepatnya pada tahun 1907 yaitu kendaraan bernama Britze Daimler, yang ditenagai oleh mesin 4-silinder 45 hp. Mobil ini juga merupakan milik Pakoe Boewono X.
Pada 1934, Mercedes-Benz Tipe 500 K yang menggunakan supercharger masuk ke Indonesia. Mobil ini memiliki tenaga mesin 8 silinder dengan kapasitas 5,0 liter. Tanpa supercharger dengan tenaga maksimum yang dihasilkan yakni 100 hp.
Baca Juga
Namun dengan supercharger, daya ditingkatkan hingga tenaga maksimum mencapai 160 hp. Mobil 500 K mencapai kecepatan tertinggi 160 km/jam, ini merupakan suatu hal yang luar biasa untuk kendaraan buatan 1930-an yang berbobot cukup berat.
Sampai akhirnya pada tahun 1970, PT Star Motors Indonesia yang merupakan hasil joint venture antara Daimler-Benz AG dan PT Gading Mas, didirikan sebagai agen tunggal produk Daimler-Benz di Indonesia.
Pada tahun yang sama, pabrik perakitan baru PT German Motor Manufacturing dibangun untuk produksi produk Daimler-Benz. Pada 1971, pabrik di Tanjung Priok, Jakarta, memulai produksi massal kendaraan komersial, Mercedes-Benz 911.
Produksi truk kemudian diikuti oleh perakitan bus dan mobil penumpang. Pada 1973, PT German Motor Manufacturing memulai produksi Mercedes-Benz 200, 240 D dan 280 dari seri ol kendaraan W 115.
Untuk mengakomodasi pertumbuhan produksi mobil penumpang dan kendaraan niaga, Mercedes-Benz mulai beroperasi di pabrik perakitan lokal baru yang berlokasi di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat pada 1982.
Pabrik Mercedes-Benz di Wanaherang, merupakan perakitan lokal PT Mercedes-Benz Indonesia dan PT Daimler Commercial Vehicles Manufacturing di Indonesia, saat ini pabrik telah merakit mobil penumpang (tipe C-Class, E-Class, S-Class, GLC, GLE dan GLS), truk (Axor) dan sasis bus.
Terbaru, Distributor otomotif global Inchcape Motors Private Limited (Inchcape) dan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (Indomobil) mengakuisisi 100 persen kepemilikan Mercedes-Benz di Indonesia. Rinciannya, Inchcape mengambil alih 70 persen dan Indomobil 30 persen.
Transaksi ini akan mengembangkan kerjasama antara Inchcape dan Indomobil, secara berkelanjutan membangun kehadirannya di Indonesia.
Head of Region Overseas Mercedes-Benz Cars, Matthias Lührs mengatakan transaksi ini sebagai upaya menguatkan posisi pabrikan mobil asal Jerman itu di Indonesia dengan rekanan internasional maupun lokal.
“Kami melakukan restrukturisasi pada bisnis kami, dengan tujuan menguatkan posisi kami di pasar Indonesia, serta untuk senantiasa berkembang dengan menggandeng rekanan berskala internasional yang kuat serta rekanan lokal berpengalaman bersama Inchcape dan Indomobil," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (31/3/2023)