Bisnis.com, JAKARTA - Pemberian insentif kendaraan listrik dari pemerintah bakal diresmikan hari ini dalam konferensi pers yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) RI.
Pemberian insentif ini akan menyasar pada kendaraan bermotor roda empat (R4) dan dua (R2). Khusus mobil listrik, relaksasi pembelian ini berupa pemotongan pajak pertambahan nilai (PPN) kendaraan listrik dari 11 persen menjadi 1 persen untuk kendaraan roda empat.
Hal itu diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Dia memastikan insentif kendaraan listrik yang disiapkan pemerintah jauh lebih kompetitif jika dibandingkan dengan sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara (Asean), seperti Thailand, dan Vietnam.
“Pajak kita kurangi juga tapi tidak cukup dari 11 persen jadi 1 persen, itu masih kalah sama Thailand, jadi kita masih kasih insentif lain,” kata Luhut saat ditemui di Gedung Kementerian Menko Marves beberapa waktu lalu.
Sebagaimana diketahui, salah satu syarat mobil listrik yang diberikan insentif ini harus mengandung komponen lokal minimal 40 persen yang diproduksi dalam negeri.
Berikut dua mobil listrik calon penerima insentif dari pemerintah :
Wuling Air ev
Wuling Air ev merupakan mobil listrik yang diproduksi lokal di pabrik Wuling yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat dengan mengantongi komponen lokal atau TKDN sekitar 40,04 persen.
Baca Juga
Dari segi performa dan kapasitas baterai, Wuling Air ev mengusung motor listrik berdaya maksimal 30 kW. Tenaga yang dihasilkan tersebut dihantarkan melalui transmisi Single Reduction Gear ke roda belakang.
Adapun, Wuling menggunakan baterai lithium ferro-phosphate (LFP) berkapasitas 17,3 kWh untuk tipe Standard Range dengan jarak tempuh hingga 200 kilometer dan 26,7 kWh untuk tipe Long Range dapat mencakup jarak tempuh hingga 300 kilometer saat terisi penuh.
Mobil mungil ini dibanderol seharga Rp243 juta untuk varian Standard Range dan Rp295 juta varian Long Range.
Hyundai Ioniq 5
Selain Air ev, Hyundai Ioniq 5 juga sangat berkemungkinan mendapatkan insentif kendaraan listrik. Pasalnya, kendaraan listrik ini juga diproduksi lokal di pabrik Hyundai Cikarang, Jawa Barat dengan TKDN 40 persen.
Dari segi spesifikasi, Ioniq menggunakan motor listrik bermagnet permanen dan berefisiensi tinggi sebesar 100 kW (136 PS) yang dipasok oleh baterai lithium ion 38,3 kWh. Motor mampu mengembangkan torsi 295 Nm yang didistribusikan ke roda depan, dengan kemampuan akselerasi 0-100 km dalam 9,9 detik.
Jarak tempuh Ioniq mencapai 373 km berdasarkan NEDC dan 311 km berdasarkan WLTP dalam sekali pengisian daya. Pengisian daya penuh dapat dicapai dalam 54 menit untuk pengisian nol hingga 80 persen dengan menggunakan stasiun pengisian kendaraan listrik berkapasitas 100 kW.
Harga Hyundai Ioniq 5 dibanderol mulai dari Rp748 juta varian standard range dan termahal varian signature long range seharga Rp859 juta.