Bisnis.com, JAKARTA – Produsen motor listrik, PT Volta Indonesia Semesta optimistis dapat bersaing dengan produk kendaraan listrik roda dua pabrikan Jepang seperti Honda, Yamaha hingga Suzuki.
Group Head of Investor Relations of MCAS Group, Zefanya Angeline Halim, menegaskan bahwa pemimpin pasar kendaraan listrik roda dua (R2) tidak bisa ditentukan dari sepak terjang sebuah merek.
Zefanya menilai saat ini masyarakat sudah pandai memilih suatu produk yang berdasarkan dari harga dan kualitas, khususnya untuk motor listrik.
Oleh karena itu, Zefanya meyakini invasi motor listrik dari perusahaan Jepang, seperti Honda, Yamaha dan Suzuki nantinya tidak serta-merta langsung mengambil alih pasar motor listrik di Indonesia.
“Kami juga melihat masyarakat sudah semakin pandai untuk bisa menilai suatu produk dari segi harga vs kualitas, jadi tidak hanya sekadar merek saja,” kata Zefanya kepada Bisnis, Jumat (10/2/2023).
Lebih lanjut, Volta mengklaim saat ini memiliki keunggulan dari berbagai aspek, misalnya, dapat melaju dengan baik pada kondisi jalanan rusak meski memiliki beban yang mencapai 200 kg.
“Volta memiliki berbagai aspek yang sangat unggul. Dimulai dari kualitas motor yang sangat baik, bahkan teruji dapat digunakan pada medan yang sangat berat. Seperti contohnya untuk pengangkutan logistik barang dgn daya angkut sampai 200 kg serta pengendara ojek motor yang rata-rata menempuh jarak tempuh harian di atas 100 km,” jelasnya.
Selain itu, tidak hanya dari kualitas produk saja, Volta juga mengklaim memiliki berbagai model motor listrik dan ke depannya akan terus mengeluarkan model terbaru sehingga masyarakat Indonesia dapat memilih model motor listrik sesuai dengan selera mereka masing-masing.
Adapun, dengan infrastruktur yang lengkap seperti sistem ganti baterai (SGB) dan jumlah dealer yang diperluas, maka hal ini akan menjadi senjata Volta dalam persaingan motor listrik Tanah Air.
“Kami juga memiliki infrastruktur yang sangat lengkap dari Sistem Ganti Baterai (SGB) dan jumlah dealer 3S yang akan terus kami perbanyak dan perluas sehingga masyarakat Indonesia sudah tidak perlu khawatir lagi dalam menggunakan motor listrik,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, CEO Volta Group, Iwan Suryaputra, menargetkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) produknya di atas 50 persen.
“Ke depannya Volta akan berupaya meningkatkan persentase TKDN menjadi lebih dari 50 persen pada 2023," ujarnya.
Sebagai informasi, dalam pantauan situs P3DN, komponen lokal motor listrik Volta 401 per tanggal 23 September 2022 dengan nomor 4648/SJ-IND.8/TKDN/9/2022 telah melampaui target minimum TKDN dengan nilai 47,36 persen.