Bisnis.com, JAKARTA – Kebijakan pemerintah dalam memberikan insentif kendaraan listrik terus menuai polemik hingga saat ini. Pasalnya, pemberian insentif itu dinilai kurang tepat saat ekonomi global terancam resesi dan subsidi ini dianggap hanya akan menguntungkan kalangan masyarakat yang menengah atas.
Pernyataan pemerintah terkait rencana subsidi kendaraan listrik yang lebih rinci pernah disampaikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang. Menperin menyebutkan besaran subsidi itu berkisar Rp80 juta untuk BEV, Rp40 juta untuk HEV, dan Rp8 juta bagi sepeda motor listrik, syaratnya khusus bagi produk yang telah memiliki TKDN dengan tingkat tertentu.
Persoalan kemudian, rencana kebijakan subsidi itu belum bisa dieksekusi pemerintah lantaran harus kembali membahas mata anggaran bersama DPR RI. Rencana kebijakan subsidi inipun memicu polemik di tengah isu pemangkasan subsidi tiket KRL.
Sebagian warganet pun kembali menyoal subsidi mobil dan motor listrik tersebut di twitter. Hal tersebut diungkap oleh salah satu akun Twitter bernama @partaisocmed dengan jumlah pengikut mencapai 218 ribu. Dia menceritakan kisahnya saat bertanya mengenai diskon Rp80 juta untuk kendaraan listrik pada salah satu diler mobil.
“Tadi siang mampir ke dealer salah satu mobil listrik menanyakan kapan diskon 80 juta dimulai. Mbak marketing yg cantik tertawa renyah bilang; ‘Itu cuma gimmick pak, nantinya pabrikan akan menaikkan harga dulu baru di diskon 80 juta. Ini aja yg indent sudah 5.000 pembeli’,” tulis @partaisocmed belum lama ini.
Sontak, cuitan akun yang terkenal sering berdiskusi mengenai isu politik dengan pengikutnya itu viral dan mendapatkan view counts mencapai 246 ribu.
Baca Juga
Menanggapi isu tersebut, Head of Public Relations PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Uria Simanjuntak menyarankan agar menunggu saja sampai kebijakan tersebut benar-benar disahkan.
“Kami di Hyundai tentunya akan menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah terkait kebijakan subsidi mobil listrik. Ada baiknya kita tunggu saja sampai rampungnya kebijakan tersebut,” ujar Uria saat dihubungi Bisnis, Senin (9/1/2022).
Adapun, menurut pantauan Bisnis lewat halaman resmi masing-masing APM yang produknya diduga kuat akan mendapatkan subsidi masih belum menaikan harga hingga saat ini.
Berikut harga mobil listrik yang telah dirakit di Indonesia (9/1/2022) :
Wuling Air ev
Standard Range : Rp238 juta untuk varian Sandard Range,
Long Range : Rp295 juta
Long Range with Charging Pile : Rp311 juta
Hyundai Ioniq 5
Prime Standard Range : Rp748 juta
Ioniq 5 Prime Long Range : Rp 789 juta
Ioniq 5 Signature Standard Range : Rp809juta
Ioniq 5 Signature Long Range : Rp859 juta.
Kijang Innova Zenix
All New Innova Zenix varian G : Rp458 juta
All New Innova Zenix varian V : Rp522 juta
All New Innova Zenix varian Q HV : Rp601 juta.
Wuling Almaz Hybrid
Almaz Hybrid : RpRp470 juta,