Bisnis.com, JAKARTA - Produsen mobil listrik China, BYD telah menerbitkan laporan hasil penjualan sepanjang 2022, dan dengan cepat jumlahnya hampir mendekati Tesla sebagai produsen dan penjual mobil listrik atau electric vehicle (EV) terbesar di dunia.
Tahun lalu, BYD menjual 911.410 unit mobil listrik murni atau BEV, meningkat 184 persen dari tahun sebelumnya. Jika memperhitungkan dengan semua kendaraan hibrida plug-in yang juga dijual BYD, maka mereka berhasil menjual 1.868.543 mobil sepanjang 2022.
Dilansir insidevs.com pada Jumat (6/1/2022), untuk saat ini perusahaan mobil Elon Musk masih memegang mahkota sebagai produsen kendaraan baterai-listrik terbesar di dunia, Tesla mencetak rekor penjualan sebanyak 1.313.851 unit sepanjang 2022.
Namun, penjualan Tesla 'hanya' tumbuh sebesar 40 persen yoy dibandingkan BYD 184 persen yoy. Jika pabrikan mobil China itu terus menjaga momentum ini, maka akan berpotensi menyalip Tesla sebagai pemimpin mobil listrik pada tahun ini.
Sebagian besar kendaraan yang dijual oleh BYD dihargai antara Rp227,2 juta dan Rp454,7 juta yang membuatnya jauh lebih murah dibanding mobil yang dijual oleh Tesla, serta perusahaan China lainnya seperti Nio dan Xpeng.
Berdasarkan model, BYD Song BEV dan PHEV menjadi tulang punggung penjualan BYD sepanjang 2022 dan menjadikannya sebagai sebagai SUV listrik terlaris di China.
Baca Juga
Akan tetapi, pada 2023 ini produsen mobil China harus menghadapi tantangan yang sulit. Pasalnya, pada periode Januari-Februari 2023 Asosiasi Mobil Penumpang China menunjukkan bahwa pertumbuhan pengiriman EV di China mungkin melambat menjadi 30 persen pada tahun 2023 akibat Covid-19.
Kendati demikian, BYD secara keseluruhan, tampaknya tengah meningkatkan banyak proyek model baru, atau bahkan merek , serta ekspansi geografis ke negara Eropa dan pasar otomotif besar lainnya di dunia.