Ekspor dan Impor Tumbuh
Di samping kinerja pasar domestik, kegiatan ekspor dari industri otomotif pun semakin meningkat pada tahun ini. Tercatat, tren surplus neraca dagang otomotif masih bisa ditorehkan hingga Oktober 2022.
Dari sisi ekspor, sektor otomotif yang terhimpun dalam HS 87 (Kendaraan dan Bagiannya), tercatat menyumbang US$9,08 miliar terhadap keseluruhan ekspor yang mencapai US$244,14 miliar, setara 3,7 persen.
Sedangkan terhadap ekspor industri olahan yang mencapai US$173,2 miliar sepanjang Januari-Oktober tahun ini, industri otomotif berkontribusi sebesar 5,24 persen.
Seiring hal tersebut, tingkat pertumbuhan impor sektor otomotif melampaui torehan pertumbuhan ekspor. Total nilai impor itu mencapai US$7,79 miliar, melonjak 16,23 persen dibandingkan US$6,7 miliar pada periode sama tahun lalu.
Alhasil, surplus neraca dagang otomotif pada tahun ini tergerus. Pada Januari-Oktober 2021, surplus tercatat 1,9 miliar, sedangkan pada tahun ini tersisa US$1,29 miliar.
Secara volume, pertumbuhan ekspor maupun impor sebenarnya tidak jauh berbeda. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), volume ekspor mobil utuh selama Januari-November tahun ini sebanyak 423.619 unit, melonjak 58,6 persen dibandingkan 267.134 unit pada periode sama tahun lalu.
Baca Juga
Sebaliknya, volume impor pada periode sama mencapai 74.253 unit. Volume itu tumbuh 61,7 persen dibandingkan 45.919 unit pada periode Januari-November tahun lalu.
Sebagaimana data Badan Pusat Statistik (BPS), salah satu pengerek paling tajam impor kendaraan bermotor berasal dari moped dan skuter listrik. Berikut data ekspor dan impor kendaraan bermotor dan bagiannya: