Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berseberangan dengan Uni Eropa, Italia Sebut Larangan Mobil ICE Tak Masuk Akal

Italia mengkritik Uni Eropa yang melarang mobil ICE mulai tahun 2035.
Ilustrasi kendaraan listrik. /Freepik
Ilustrasi kendaraan listrik. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Negara-negara di Uni Eropa sepakat untuk melarang penggunaan mobil berbahan bakar fosil (internal combustion engine/ICE) pada 2035 mendatang untuk mengurangi emisi karbon.

Meski demikian, Italia sebagai salah satu negara anggota Uni Eropa tampaknya berseberangan dengan keputusan tersebut. Menteri Transportasi Italia, Matteo Salvini mengkritik rencana Uni Eropa yang melarang mobil ICE mulai tahun 2035.

"Risikonya adalah fundamentalisme lingkungan semu yang tidak menjaga lingkungan, tetapi justru membuat puluhan ribu pekerja akan kehilangan pekerjaan," ujar Salvini dikutip dari Bloomberg, Kamis, (8/12/2022).

Salvini yang juga menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri di kabinet Georgia Meloni itu melontarkan argumen tersebut setelah mengadakan pertemuan dengan mitra Uni Eropa di Brussel, Belgia.

Bloomberg melaporkan, Salvini juga mempersalahkan rencana Uni Eropa untuk memperkenalkan standar emisi Euro 7 pada 2025, yang bertujuan untuk mengurangi jumlah nitro oksida hingga 25 persen.

Bahkan, menurutnya rencana suntik mati mobil berbahan bakar fosil dan digantikan mobil listrik (electric vehicle/EV) dengan standar emisi Euro 7 disebut tak masuk akal.

"Melarang mobil bensin dan diesel pada tahun 2035 sambil meminta peralihan ke standar Euro 7 pada tahun 2025 tidak masuk akal secara ekonomi, lingkungan, atau sosial," katanya.

Di lain sisi, beberapa wilayah di Eropa menghadapi kemungkinan pemadaman listrik di musim dingin, karena melambungnya harga listrik mencapai titik tertinggi. Hal itu juga menimbulkan pertanyaan tentang kelangsungan jangka panjang dari peralihan penuh ke transportasi EV di Eropa.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Swiss sudah mempertimbangkan membatasi penggunaan EV jika pasokan listrik dalam beberapa bulan mendatang tidak dapat dipenuhi, karena kemungkinan dibayangi krisis energi imbas perang antara Rusia dan Ukraina.

Selain Italia, beberapa koalisi negara Uni Eropa lainnya seperti Bulgaria, Portugal, Rumania, dan Slovakia mengusulkan agar keputusan penghentian penjualan mobil bahan bakar fosil ditunda hingga 2040.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper