Bisnis.com, JAKARTA- Kinerja ekspor sepeda motor di Indonesia periode Januari hingga September 2022 mengalami penurunan dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 7 persen.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), ekspor sepeda motor periode selama tiga kuartal berjalan menorehkan angka 568.460 unit. Sebaliknya, pada periode yang sama tahun sebelumnya, ekspor sepeda motor tembus 609.073 unit, atau lebih tinggi 7 persen secara year-on-year (yoy).
Penurunan angka ekspor selama tiga kuartal ini disinyalir sebagai dampak penurunan permintaan ekspor dan juga kelangkaan cip semikonduktor yang sempat menerpa industri sepeda motor hingga pertengahan tahun ini.
"Pengaruhnya itu terutama karena berkurangnya permintaan dari negara-negara tujuan ekspor ya, kemudian juga adanya krisis semikonduktor, namun itu pada Agustus lalu sudah teratasi," ujar Ketua Bidang Komersial AISI, Sigit Kumala saat dihubungi Bisnis pada Senin, (17/10/2022).
Lebih lanjut Sigit mengatakan, faktor-faktor tersebut berpotensi membuat capaian ekspor tahun ini diprediksi belum dapat melampaui capaian tahun lalu yang tembus 803.931 unit pada periode Januari hingga Desember 2021.
"Kalau untuk melampaui angka ekspor tahun lalu sih saya rasa sulit ya, paling tidak tahun ini angkanya mendekati lah," katanya.
Baca Juga
Adapun pada bulan September tahun ini, angka ekspor sepeda motor mencapai 75.012 unit, jumlah itu juga turun 0,5 persen month-to-month (mtm) dibandingkan bulan Agustus 2022 yang mencapai 75.481 unit.
Secara perolehan, segmen skuter menjadi penyumbang ekspor terbanyak mencapai 70,21 persen. Kemudian disusul oleh motor sport 19,03 persen, lalu underbone 10,75 persen.