Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) membeberkan penyebab penurunan penjualan sepeda motor domestik sebesar 2 persen pada September 2022.
Ketua Bidang Komersial AISI, Sigit Kumala mengatakan penurunan penjualan sepeda motor pada bulan September disebabkan oleh anggotanya yang masih memiliki masalah pada ketersediaan chip semikonduktor.
“Penurunan 2 persen ini disebabkan oleh ketersediaan chip semikonduktor pada anggota kami. Namun, tidak terlalu signifikan dan masih bisa diatasi,” kata Sigit saat dihubungi Bisnis, Kamis (13/10/2022).
Diketahui, berdasarkan data penjualan sepeda motor domestik AISI pada September 2022 tercatat mengalami penurunan angka sebanyak 2 persen dari bulan Agustus, yakni dari 524.281 unit menjadi 514.460.
Kemudian, untuk ekspor sepeda motor mengalami penurunan ke angka 75.012 atau turun 0,5 persen dibandingkan Agustus yang menorehkan angka ekspor 75.481 unit.
Sementara itu, melihat penurunan angka penjualan ini, AISI tetap optimis bahwa penjualan sepeda motor tahun 2022 akan mencapai target sampai akhir tahun, yaitu pada angka 5,1-5,4 juta unit.
“Kami masih memegang angka itu [5,1-5,4 juta],” ujar Sigit.
Sikap optimis itu juga dilandasi oleh perhelatan pameran Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022 pada 2-6 November. Dalam sejarah catatan penyelenggaraan ini, AISI selalu melihat output penjualan yang tinggi.
Sebagai informasi, AISI mencatat penjualan motor dari Januari – September 2022 sudah mencapai 3.612.360, artinya penjualan pada sisa tahun ini harus meningkat sebanyak 1.479.000 atau lebih untuk mencapai target penjualan AISI pada tahun 2022.
Adapun, penjualan sepeda motor ini dikuasai oleh tipe scooter dengan persentase 87,62 persen, diposisi kedua ada tipe underbone sebanyak 6,70 persen dan terakhir diikuti tipe motor sport dengan persentase 5,68 persen.