Bisnis.com, JAKARTA – Kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat diprediksi membuat target penjualan kendaraan roda empat atau lebih pada tahun ini jalan di tempat, meski dihujani relaksasi pajak penjualan atas barang mewah atau PPnBM.
Marketing & CR Division Head PT Astra International – Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso mengatakan kehadiran insentif PPnBM diperkirakan dapat meningkatkan penjualan otomotif hingga 800.000 hingga 850.000 unit pada 2021.
Namun, target tersebut diprediksi terkoreksi akibat melonjaknya kasus Covid-19 yang berujung pada penerapan PPKM Darurat Jawa – Bali pada bulan ini.
“Meksipun ada PPnBM, tetapi ada juga PPKM maka kami prediksi [pasar otomotif] mungkin masih dapat naik sedikit dari prediksi awal, yakni 750.000 hingga paling bagus 800.000 unit,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/7/2021).
Hendrayadi menilai keterbatasan mobilitas masyarakat, karyawan, serta aktivitas produksi menjadi sejumlah faktor yang dapat memicu penurunan target penjualan, meskipun relaksasi PPnBM telah digulirkan.
Awalnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan penjualan roda empat atau lebih pada tahun ini mencapai 750.000 unit, naik 30 persen dari kinerja 2020, yang mencatatkan wholesales 532.407 unit dan ritel 578.762 unit.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi sempat menyatakan bahwa kebijakan relaksasi PPnBM merupakan pendorong luar biasa, yang secara efektif mampu memicu pasar dan meningkatkan permintaan secara signifikan.
“Kami ingin kembali menegaskan, bahwa bagi Gaikindo dan anggotanya menyatakan kebijakan relaksasi PPnBM dari pemerintah telah terbukti tepat sasaran dan efektif menghidupkan kembali industri otomotif Indonesia,” ujar Nangoi.
Sejak kebijakan PPnBM diberlakukan awal Maret, terjadi lonjakan pengiriman mobil dari pabrik ke dealer naik 72 persen dibandingkan Februari. Volume Maret telah melampaui 85.000 unit, mendekati level sebelum pandemi yakni 90.000 unit per bulan.
Peningkatan signifikan itu disebut sebagai langkah awal atas pulihnya ekosistem industri otomotif nasional, yang sempat terpukul oleh pandemi Covid-19 pada tahun lalu.