Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia telah memberlakukan aturan emisi Euro 4 untuk kendaraan bensin sejak 2018 dan akan mengimplementasikan untuk mesin diesel pada 2022. Terkait hal itu, perusahaan Hino siap mengikuti regulasi yang ditetapkan oleh negara.
Aturan emisi Euro 4 ini sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 2012 lalu. Hal itu bertujuan agar emisi gas buangn kendaraan bermotor lebih ramah lingkungan. Pemerintah pun mengeluarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.20/MNLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Ktegori M, N dan O.
Menanggapi hal ini, Presiden Direktur PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), Masato Uchida mengatakan kesiapannya. Menurutnya, Hino telah melakukan sejumlah perkembangan untuk menuju Euro 4.
“Dalam fase hino road to Euro 4 ini, berbagai perkembangan kendaraan telah Hino lakukan sebagai pemain utama bus dan truk di Indonesia. Hal itu untuk memastikan kesiapan implementasi standar Euro 4 tahun depan,” katanya kepada sejumlah awak media via Zoom, Kamis (29/4/2021).
Lebih lanjut, COO Director HMSI, Santiko Wardoyo menjelaskan bahwa teknologi Euro 4 ini bukan sesuatu yang baru bagi Hino. Pasalnya perusahaan itu telah memproduksi 6.000 unit kendaraan berteknologi Euro 4.
“Teknologi Euro 4 bagi kita bukan hal yang baru. Dari tahun 2017, kita sudah buat bahkan sudah diekspor ke Vietnam dan Filipina,” katanya.
Pernyataan itupun selaras dengan After Sales Director HMSI Irwan Supriyono, yang membenarkan bahwa perusahaan Hino telah memproduksi kendaraan berstandar Euro 4.
“Ada 13.000 kendaraan yang diekspor ke 15 negara. Enam ribu kendaraan itu sudah kami produksi di Cikampek. Jadi itu (Euro 4) sebenarnya bukan hal yang baru, karena buat kita, kita sudah punya pengalaman di situ,” tambah petinggi Hino tersebut.