Bisnis.com, JAKARTA - Ford Motor Company dan Mahindra & Mahindra sepakat memutuskan untuk tidak melanjutkan pembicaraan usaha patungan otomotif yang diumumkan sebelumnya antara keduanya.
"Keputusan ini menyusul berlalunya tanggal longstop atau kedaluwarsa, tanggal 31 Desember 2020 dari perjanjian definitif yang dibuat oleh organisasi pada Oktober 2019," Ford dalam keterangan resminya, Kamis (31/12/2020).
Ford menyatakan keputusan akhir tersebut didorong oleh perubahan mendasar dalam kondisi ekonomi dan bisnis global, sebagian disebabkan oleh pandemi global, selama 15 bulan terakhir. Perubahan tersebut memengaruhi keputusan terpisah oleh Ford dan Mahindra untuk menilai kembali prioritas alokasi modal masing-masing.
Ford mengatakan operasi independennya di India akan terus berlanjut. Perusahaan secara aktif mengevaluasi bisnisnya di seluruh dunia, termasuk di India, membuat pilihan dan mengalokasikan modal dengan cara yang memajukan rencana Ford untuk mencapai margin EBIT yang disesuaikan perusahaan sebesar 8 persen dan menghasilkan arus kas bebas yang disesuaikan secara konsisten dan kuat.
Rencana Ford menyerukan untuk mengembangkan dan menghadirkan kendaraan terhubung berkualitas tinggi, bernilai tinggi, dan semakin meningkat - kendaraan listrik yang semakin meningkat - serta layanan yang terjangkau untuk jangkauan pelanggan yang lebih luas dan menguntungkan bagi Ford.
Ford menyatakan perusahaan bergerak cepat dengan dua strategi.
Baca Juga
Pertama, putar balik bisnis otomotifnya. Ford akan bersaing seperti penantang sambil menyederhanakan dan memodernisasi semua aspek perusahaan.
Kedua, tumbuh dengan memanfaatkan kekuatan yang ada, mendisrupsi bisnis otomotif konvensional, dan bermitra dengan pihak lain untuk mendapatkan keahlian dan efisiensi.