Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Peranti Wajib Berkendara Versi Astra Honda Motor

Berkendara dengan sepeda motor masih menjadi salah satu alternatif mobilitas masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan peranti wajib berkendara untuk modal menjaga keamanan, kenyamanan, sekaligus kesehatan.
Berkendara aman.  Ukuran helm harus pas, menggunakan kaca guna mencegah wajah terpapar langsung benda asing seperti debu, ranting, bahkan batu. /AHM
Berkendara aman. Ukuran helm harus pas, menggunakan kaca guna mencegah wajah terpapar langsung benda asing seperti debu, ranting, bahkan batu. /AHM

Bisnis.com, JAKARTA – Berkendara dengan sepeda motor masih menjadi salah satu alternatif mobilitas masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan peranti wajib berkendara untuk modal menjaga keamanan, kenyamanan, sekaligus kesehatan.

Johanes Lucky Margo Utomo, Safety Riding Department Head PT Astra Honda Motor (AHM) menuturkan ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat berkendara.

“Naik motor tanpa perlengkapan berkendara tidak kami sarankan. Perangkat naik motor harus dipakai agar berkendara tetap aman dan nyaman. Tubuh kita butuh perlindungan dari efek benturan, benda asing, cuaca, atau bahkan virus dan penyakit yang mengintai,” ujar Lucky dalam keterangan tertulis, Jumat (18/9/2020).

Menurutnya, selain memastikan kondisi tubuh sehat secara jasmani dan rohani, pengendara juga perlu memeriksa kendaraan secara berkala, serta pemanasan sebelum berkendara.

Berikut adalah lima perlengkapan berkendara yang patut menjadi peranti wajib.

1. Helm

Helm berfungsi melindungi kepala dan otak kita dari dampak negatif benturan dengan jalan, benda asing, juga polusi udara. Contohnya, asap knalpot kendaraan lain yang tidak langsung terpapar ke mata saat menggunakan kaca helm dengan baik.

Pastikan helm berlabel SNI sudah melalui tahap pengetesan baik kemampuan menyerap benturan maupun daya tahan terhadap cuaca. Ukuran helm harus pas, menggunakan kaca guna mencegah wajah terpapar langsung benda asing seperti debu, ranting, bahkan batu.

Gunakan helm sendiri, bukan pinjam atau helm yang digunakan bersama. Ini agar helm lebih higienis sehingga tidak menimbulkan masalah pada rambut, wajah atau kulit pengendara yang diakibatkan kuman, jamur, atau bahkan bakteri dan virus tertentu.

“Usahakan helm tetap kering, karena bila kita menggunakan helm yang basah dapat menyebabkan masalah pada kesehatan kita. Paling penting, seberapa mahal helm, bila tidak diklik tali helmnya, maka helm itu tidak berfungsi dengan baik,” kata Lucky.

2. Jaket

Jaket berfungsi melindungi tubuh dari kontak langsung dengan jalan, benda asing, serta paparan langsung cuaca atau polusi. Jaket yang baik pun ada kriterianya, yakni berlengan panjang, berwarna cerah yang membuat pengendara mudah teridentifikasi oleh pengendara lain. Upayakan jaket menggunakan bahan yang nyaman dan sesuai kondisi cuaca.

“Misalnya, jangan memakai jaket kulit di daerah bersuhu panas, karena akan menyebabkan dehidrasi pada pengendara sehingga mengganggu konsentrasi akibat kekurangan cairan dan juga kenyamanan pengendara saat berkendara,” jelas Lucky.

3. Sarung Tangan

Menggunakan sarung tangan mencegah kontak langsung dengan jalan atau terpapar cuaca dan polusi udara. Sarung tangan harus melindungi seluruh tangan dan jari, berukuran pas, nyaman saat digunakan serta tidak mengganggu proses pengendalian sepeda motor.

4. Celana Panjang

Celana panjang melindungi tubuh bagian bawah dari kontak langsung dengan jalan, benda asing, serta paparan cuaca dan polusi. Spesifikasi yang dianjurkan adalah berukuran pas, berbahan nyaman dan sesuai kondisi cuaca.

5. Sepatu

Gunakan sepatu saat berkendara untuk mencegah kaki berkontak langsung dengan jalan, benda asing atau terpapar langsung oleh panas mesin, cuaca dan polusi.

Penting untuk menggunakan sepatu berukuran pas untuk memaksimalkan pengendalian terhadap rem belakang, pedal perseneling (model sport dan cub), juga saat menurunkan kaki bila kendaraan berhenti.

“Gunakan sepatu yang menutup sampai dengan mata kaki demi melindungi persendian saat berkendara dan menurunkan potensi terkilir saat terjadi kesalahan dalam menurunkan kaki,” ujar Lucky.

Dia menambahkan bahwa pengendara harus selalu mengedepankan etika dan respek dengan pengendara lain. Semisal, tidak melanggar peraturan lalu lintas dan melawan arus.

Selain itu, atau melakukan aktivitas di luar berkendara, seperti mengobrol, bercanda, karena menurunkan konsentrasi sebagai pengendara.

“Tidak merokok dan meludah sembarangan saat berkendara. Selain dapat membahayakan diri sendiri, aktivitas tersebut juga membahayakan pengendara lain dari dampak negatif abu, puntung rokok, juga virus, atau kuman yang terbawa oleh air liur. Lebih penting, jangan lupa berdoa sebelum berkendara,” ucap Lucky.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper