Bisnis.com, JAKARTA - Skoda Auto melakukan otomatisasi proses melalui computer numerical control (CNC) di pabrik komponen Vrchlabi, sebagai langkah maju dalam penerapan teknologi industri 4.0.
Christian Bleiel, Kepala Produksi Komponen di Skoda Auto mengatakan Vrchlabí terus memperkuat posisinya sebagai salah satu fasilitas produksi paling canggih di industri dengan mengambil langkah otomatisasi.
"Kolaborasi antara manusia dan mesin adalah konsep berorientasi masa depan yang kami kejar secara konsisten dan yang selanjutnya meningkatkan produktivitas situs teknologi tinggi ini," katanya dalam keterangan pers Skoda, Senin (13/7/2020).
Saat ini, komponen secara otomatis dipasok ke jalur pemrosesan CNC. Di gudang, karyawan logistik menempatkan komponen pada pembawa muatan untuk dibawa ke salah satu jalur CNC oleh robot transport bersensor IoT. Robot akan kembali membawa muatan kosong dan melaporkan ke bagian gudang.
Karena teknologi IoT, proses pasokan suku cadang berjalan otomatis dan meningkatkan produktivitas dan keamanan. Kini, ahli logistik tidak lagi harus masuk area produksi.
Berkat sistem ini, mesin CNC dapat dipasok lebih dari 50.000 bagian per hari. Dan biaya proses otomatis ini diperkirakan akan kembali modal kurang dari tiga tahun.
Baca Juga
Pada 2012, Skoda Auto memodernisasi situs Vrchlabí secara komprehensif dan mengubahnya menjadi pabrik komponen canggih hanya dalam waktu 18 bulan.
Pada 2015, Vrchlabí dinobatkan sebagai Pabrik Tahun Ini karena transformasi cepat dan berkembang dinamis. Saat ini, fasilitas ini memainkan peran strategis dalam produksi komponen dan merupakan salah satu situs paling modern di Grup Volkswagen.
Dalam beberapa tahun terakhir, Skoda Auto telah memperkenalkan berbagai teknologi Industri 4.0 dan secara sistematis mengembangkan Vrchlabí ke lokasi berteknologi tinggi.
Pada 2018, pabrikan mulai mengangkut suku cadang antara pusat metrologi dan mesin pengolah CNC menggunakan robot otomatis untuk pertama kalinya.
Pabrik komponen Vrchlabí akan menjadi tempat produksi netral karbon sebelum akhir tahun ini. Sejauh ini penghematan karbon dioksida terbesar dicapai dengan beralih menggunakan energi terbarukan. Ini mengurangi emisi CO2 dari 45.000 ton per tahun menjadi hanya 3.000 ton.