Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi Corona, Astra Honda Motor Andalkan Penjualan Skutik

PT Astra Honda Motor (AHM) mengandalkan model skutik Honda Beat dan Scoopy dalam menopang penjualan pada masa pandemi virus corona atau Covid-19.
Model di segmen entry level juga menjadi penopang penjualan selama masa pembatasan sosial berskala besar atau PSBB. /AHM
Model di segmen entry level juga menjadi penopang penjualan selama masa pembatasan sosial berskala besar atau PSBB. /AHM

Bisnis.com, JAKARTA - PT Astra Honda Motor (AHM) mengandalkan model skutik Honda Beat dan Scoopy dalam menopang penjualan pada masa pandemi virus corona atau Covid-19.

Hingga April 2020, model skutik mengontribusi 86 persen penjualan AHM. Model di segmen entry level juga menjadi penopang penjualan selama masa pembatasan sosial berskala besar atau PSBB.

Direktur Marketing AHM Thomas Wijaya mengatakan penjualan sepeda motor berangsur pulih seiring dengan pelonggaran PSBB. Hal itu terbukti dengan adanya inden sepeda motor Honda, khususnya untuk model skutik.

"Mulai Juni, ekonomi mulai bergerak dan ada permintaan inden. Gambarannya ada di model Scoopy," kata Thomas dalam Halal Bihalal Virtual AHM, Kamis (11/6/2020).

Penjualan sepeda motor nasional diketahui terdampak cukup keras oleh pandemi virus corona. Kondisi tersebut membuat AHM perlu merevisi target penjualan sepanjang tahun ini, dari target awal 4,8 juta dikoreksi menjadi 2,8 sampai dengan 3 juta.

Thomas mengatakan sejumlah faktor yang memengaruhi revisi target tersebut. Salah satunya, pengetatan kredit oleh perusahaan pembiayaan atau leasing. Pasalnya, pangsa pasar sepeda motor Honda selama ini 65 sampai dengan 70 persen didukung oleh pembiayaan kredit.

Executive Vice President AHM Johannes Loman mengakui penjualan sepeda motor tahun ini melemah akibat virus corona. Dia memperkirakan penjualan motor akan turun 40 hingga 45 persen dari capaian penjualan tahun lalu, yang membukukan 6,4 juta unit.

"Melihat situasi pandemi, penjualan akan turun sekitar 3,6 juta sampai 3,9 juta unit atau turun 40-45 persen dari tahun lalu," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper