Bisnis.com, JAKARTA - Honda Motor Co mengalami serangan siber yang mengakibatkan jaringan internal perusahaan terganggu dan sejumlah pabrik di seluruh dunia berhenti beroperasi.
Juru bicara Honda Motor, Hidenori Taketasu, mengatakan produksi telah dihentikan di pabrik mobil di Ohio dan Turki, serta pabrik sepeda motor di India dan Amerika Selatan.
"Saat ini, perusahaan sedang berupaya memperbaiki sistem," ujarnya dikutip Bloomberg, Rabu (10/6/2020).
Gangguan siber terjadi ketika perusaahan menutup beberapa kantor dan pabrik, membiarkan staf bekerja dari rumah karena pandemi virus corona. Sejauh ini, perusahaan menyatakan tidak ada indikasi pelanggaran informasi yang menimbulkan dampak besar terhadap bisnis Honda.
Chris Abbruzzese, juru bicara Honda Amerika Utara, mengatakan tidak mengetahui adanya laporan kehilangan atas informasi pribadi. Sementara itu, lini produksi yang berada di Amerika Serikat (AS) sudah kembali beroperasi secara bertahap.
"Honda saat ini sedang berupaya untuk kembali ke produksi pabrik mobil dan mesin kami di Ohio," tuturnya.
Baca Juga
Dua pabrik perakitan mobil Honda di Ohio, AS, memiliki kapasitas tahunan gabungan sebanyak 680.000 unit kendaraan, lebih dari setengah total produksi otomotifnya di AS. Pabrik itu membuat model, seperti sedan Accord dan crossover CR-V.
Honda diketahui sedang meningkatkan produksinya di seluruh dunia secara bertahap. Langkah itu dilakukan setelah sejumlah negara mulai melonggarkan kebijakan penguncian wilayah.
Honda memulai kembali operasinya di AS pada 11 Mei, dan merencanakan membuka kembali pabriknya di Inggris pekan ini.