Bisnis.com, JAKARTA - Pemilihan Kepala Daerah yang diselenggarakan di tahun diprediksi tidak akan mengganggu penjualan mobil di segmen premium. Sementara itu, pasar supercar diyakini tetap mengalami malaise.
Deputy Director Sales Operation & Product Management PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto mengatakan bahwa signifikansi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 tidak akan sekuat Pilpres 2019.
Stabilitas politik , imbuhnya, biasanya memengaruhi kecenderungan konsumen untuk membeli kendaraan baru. Kondisi itu terlihat pada tahun lalu, ketika industri otomotif nasional mengalami kelesuan. Berlangsungnya pemilihan presiden dan wakil presiden 2019 disebut-sebut menjadi salah satu faktor penyebabnya.
"Secara peristiwa politik, menurut saya dampaknya lebih terjadi di tingkat lokal atau daerah saja," kata Kariyanto saat dihubungi Bisnis.com, Sabtu (29/2/2020).
Total daerah yang akan melaksanakan Pilkada 2020 tercatat mencapai 270 daerah dengan rincian 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Di tingkat provinsi, pilkada berlangsung di tiga pulau, yakni Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Kariyanto menyampaikan bahwa pasar mobil premium di luar Pulau Jawa belum berkontribusi cukup besar. "Masih di kisaran 10% hingga 15% dari total nasional," ujarnya.
Baca Juga
Meski demikian, Kariyanto mengatakan stabilitas politik dan ekonomi yang terjaga mampu membangkitkan pasar mobil premium setidaknya setara dengan level pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurutnya, stabilitas ekonomi dan politik sangat memengaruhi keputusan membeli kendaraan. Sedikit saja terjadi gejolak, pelanggan biasanya menunda pembelian. Hal itu terjadi karena peminat mobil premium acap kali dari kalangan pengusaha.