Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat importasi truk beban berat dalam bentuk utuh masih relatif tinggi dibandingkan dengan kendaraan niaga kategori lainnya.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), impor truk beban di atas 24 ton secara utuh pada tahun lalu mencapai 7,6% dari total penjualan truk berat 29.825 unit.
Salah satu pengimpor dalam keadaan utuh truk berat adalah United Tractors yang merupakan agen resmi Scania di Indonesia. Dalam 2 bulan pertama, Scania mengimpor 96 unit truk berat.
Harijadi Mawardi, General Manager PT United Tractors, mengatakan bahwa apabila pasar truk besar meningkat, bukan tidak mungkin pihaknya memutuskan untuk memproduksi sendiri produknya di Indonesia. Dia berharap ke depannya memang penting bahwa kendaraan niaga keseluruhan diproduksi secara lokal.
"Saat ini Scania sudah bisa memproduksi sasis bus, kalau [sasis] truk kan ditambahkan produksi kabin. Dalam 2-3 tahun ke depan mungkin sudah bisa diproduksi secara lokal" ujarnya, Selasa (3/4/2019).
Kemungkinan untuk memproduksi sendiri sasis truk berat Scania semakin besar mengingat tambahan investasi untuk memenuhi kebutuhan produksi tersebut dinilai Harijadi tidak terlalu besar. Apalagi per tahunnya, produksi sasis Scania hanya berkisar 300 unit.
Selain Scania, pengimpor truk beban berat dalam kondisi utuh lainnya adalah agen merek Mitsubishi Fuso (14 unit), Man Truck (11 unit), FAW (58 unit), Tata Motors (35 unit), UD Truck (32 unit), dan Hino Motor (29 unit).