Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BBM Euro 4 Langka, Pejabat Kemenperin Angkat Bicara

Kementerian Perindustian angkat bicara perihal masih terbatasnya peredaraan bahan bakar berstandar Euro 4 di Tanah Air. Bahan bakar Euro 4 diklaim bakal didistribusikan sesuai dengan jumlah penjualan mobil dengan emisi Euro 4.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi (kiri) menyerahkan plakat komitmen penerapan standar Euro 4 kepada Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Kamis (2/8/2018). /Bisnis.com
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi (kiri) menyerahkan plakat komitmen penerapan standar Euro 4 kepada Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Kamis (2/8/2018). /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustian angkat bicara perihal masih terbatasnya peredaraan bahan bakar berstandar Euro 4 di Tanah Air. Bahan bakar Euro 4 diklaim bakal didistribusikan sesuai dengan jumlah penjualan mobil dengan emisi Euro 4.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Harjanto mengatakan, penerapan Euro 4 untuk kendaraan bermesin bensin sejak 7 Oktober 2018 merupakan kesepakatan bersama. Indonesia menjadi salah satu negara yang cukup tertinggal mengadopsi standar emisi Euro 4 sehingga produk otomotif nasional sulit bersaing di Internasional.

“Euro 4 bukan hanya emisi, tapi juga akses pasar. Jadi [sebelumnya] kita ini produksi Euro 2 untuk dalam negeri dan Euro 4 untuk ekspor itu mahal. Dengan adanya Euro 4 produksi semuanya Euro 4, buat pasar lebih terbuka, dari sis market peluang ekspor. Ini untuk bensin, kalau masalah bahan bakar tanya ESDM,” ujarnya di sela-sela Indonesia Modification Expo (IMX) 2018 di Jakarta, Sabtu (17/11/2018).

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika menambahkan, pemerintah telah melakukan rapat koordinasi sehingga distribusi bahan bakar Euro 4 akan disesuaikan dengan jumlah mobil Euro 4 yang tersedia di suatu wilayah.

“Pertamina punya [Pertamax Turbo], non Pertamina di kota-kota besar juga ada. Jumlahnya akan disesuaikan dengan jumlah mobil yang terjual,” tambahnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper