Bisnis.com, JAKARTA--Setelah mengalami penurunan sejak 2012, penjualan mobil hatchback mulai bergerak naik pada semester I/2018. Tumbuhnya permintaan kendaraan dari keluarga muda di perkotaan dan mahasiswa menjadi pendorong penjualan kendaraan hatchback.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat masa kejayaan mobil hatchback terjadi pada 2012 di mana bisa terjual sebanyak 73.196 unit. Sejak 2013, penjualan mobil hatchback terus anjlok, termasuk tahun lalu di mana turun 12,16% dibandingkan pada 2016.
Kinerja penjualan mobil sedan buntung pada tahun ini tampak mulai membaik. Gaikindo menyebutkan, pengiriman kendaraan hatchback ke dealer (wholesales) bertumbuh 6,1% pada semester I/2018 atau setara dengan 17.515 unit. Walaupun terdapat 13 merek yang ikut meramaikan segmen hatchback nasional, tercatat tiga merek yang cukup mendominasi yakni Honda, Toyota, dan Suzuki.
Marketing and After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy mengatakan, penjualan hatchback sedikit terdampak oleh kehadiran low cost green car (LCGC) yang mulai marak pada 2013 melalui beragam tipe kendaraan.
Walaupun demikian, hatchback masih bisa terus bertahan karena memiliki pasarnya sendiri. Menurutnya, mobil hatchback lebih menyasar segmen anak muda dan kaum milenial. Penjualan kendaraan hatchback diharapkan terus bertumbuh pada sisa tahun ini karena faktor libur sekolah dan persiapan masuk kuliah.
"Hatchback ini memang konsumennya adalah anak muda milenial. Perkiraan pasar akan stabil saja. Faktor habis liburan dan persiapan masuk kuliah juga mempengaruhi permintaan saat itu," tulisnya kepada Bisnis, Senin (24/9/2018).
Baca Juga
Adapun, Honda memiliki dua tipe kendaraan pada segmen hatchback yakni Honda Jazz dan Honda Civic 5D. Melalui dua model ini, Honda mampu memimpin pasar hatchback dengan pangsa Jazz dan Civic masing-masing sebanyak 34% dan 8%.
Sepanjang 6 bulan pertama penjualan Honda Jazz mengalami koreksi 24,03%, atau turun sebanyak 1.876 unit. Walaupun demikian, penjualan Honda tertolong oleh Honda Civic yang terjual sebanyak 1.390 unit pada 6 bulan pertama tahun ini.
Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, kendaraan hatchback lebih ditujukan buat masyarakat perkotaan karena infrastruktur jalan di kota yang cocok dengan karakter hatchback.
"Misalnya ground clearance-nya yang dapat mengakomodir jalanan yang tidak terlalu kompleks seperti berbatuan misalnya," ujarnya kepada Bisnis, Senin (24/9).
Selain itu, mobil hatchback yang bisa mengangkut 5 penumpang banyak diminati oleh keluarga muda sebagai mobil keluarga kecil atau mobil perseorangan. TAM menilai segmen hatchback memiliki pasar tersendiri di mana pengguna hatchback umumnya suka kendaraan yang kecil, lincah sehingga bisa berkendara dengan lebih menyenangkan.
Pada segmen ini Toyota mengandalkan Toyota Yaris. Sepanjang 6 bulan pertama tahun ini Yaris tercatat dipasarkan sebanyak 5.634 unit. Jumlah itu sedikit mengkerut jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 yang sebanyak 6.892 unit.
Soerjo mengklaim, penjualan hatchback Toyota pada Januari-Agustus 2018 berkontribusi sebesar 11,5% dari total penjualan Toyota. Jumlah itu, tidak jauh berbeda dengan raihan pada periode yang sama tahun lalu di mana hatchback berkontribusi sebesar 12,1% terhadap penjualan Toyota 2017.
"Ini menunjukkan tidak terlalu terjadi perbedaan yang signifikan pada kontribusi penjualan hatchback tahun ini dan tahun lalu. Ini dikarenakan segmen hatchback memang sudah punya market-nya tersendiri," paparnya.
Pemain lain yang juga mendapat respon pasar cukup baik pada segmen hatchback ialah Suzuki melalui Baleno. Mobil yang diperkenalkan ke pasar Tanah Air pada GIIAS 2017 itu mencatatkan penjualan sebanyak 3.493 unit sepanjang 6 bulan pertama tahun ini.
Tidak ketinggalan, hatchback Mazda juga mencatatkan pertumbuhan positif. Pasa semester I/2018, Mazda 2 mampu dikirimkan ke dealer sebanyak 637 unit, atau tumbuh 5,9% dibandingkan semester I/2017 sebanyak 601 unit.