Bisnis.com, JAKARTA—Langkah pemerintah melakukan penegakan hukum terhadap kendaraan truk over dimention dan overload diperkirakan dapat membuat pertumbuhan industri karoseri sekitar 20% pada kuartal ketiga tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sekretaris Jenderal DPP Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) T.Y. Subagio, mengungkapkan dampak penegakan hukum terhadap kendaraan niaga truk dengan dimensi dan muatan berlebih terhadap industri karoseri sudah mulai terasa.
Menurutnya, kegiatan penambahan kendaraan niaga truk akibat tidak diperbolehkannya kendaraan tersebut memiliki muatan dan dimensi berlebih sudah mulai ada.
“Sekitar 20% di kuartal ketiga lebih karena penegakan hukum terhadap truk over dimentioni dan overload, salah satunya,” kata Subagio kepada Bisnis, Selasa (14/8/2018).
Dia menambahkan, pembangunan infrastruktur dan distribusi barang juga menjadi penyebab lainnya kinerja industri karoseri di dalam negeri akan mengalami pertumbuhan pada kuartal ketiga tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, pesanan-pesanan pemerintah dalam melakukan pengadaan kendaraan niaga bus juga menjadi pendorong pertumbuhan lainnya bagi para pelaku usaha karoseri meskipun jumlahnya tidak banyak.
Baca Juga
Pemerintah, dia mengungkapkan tengah fokus untuk memperbaiki angkutan umum masal hampir di semua daerah. Kemudian, lanjutnya pertumbuhan para pelaku usaha karoseri bus juga dapat terjadi mengingat industri pariwisata sedang bertumbuh.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengungkapkan pihaknya memesan 240 unit kendaraan niaga bus rapid transit (BRT) untuk digunakan sebagai moda transportasi bagi masyarakat.
SEMESTER I
Sepanjang semester pertama tahun ini, Subagio mengatakan, industri karoseri di dalam negeri secara keseluruhan – tidak hanya anggota Askarindo – mengalami pertumbuhan jika melihat penjualan kendaraan niaga dalam daftar Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan ritel kendaraan niaga truk mengalami pertumbuhan sebesar 30% pada semester pertama tahun ini, dari 39.717 unit pada semester pertama 2017 menjadi 51.454 unit.
Sementara penjualan ritel kendaraan niaga bus, masih dalam data Gaikindo, tercatat lebih rendah 16% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni dari 2.040 unit pada enam bulan pertama tahun lalu menjadi 1.719 unit.
Kendaraan niaga truk, Subagio melanjutkan memiliki komposisi terbesar yang dikerjakan oleh perusahaan dibandingkan dengan bus seiring dengan penjualan kendaraan niaga yang terdapat dalam daftar Gaikindo.