Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Truk Impor China Banjiri RI, Industri Karoseri Lokal Terancam PHK Massal

Maraknya truk impor China mengancam industri karoseri lokal Indonesia hingga berisiko menyebabkan PHK massal.
Ilustrasi truk China merek Shacman. (Dok. Sino Truck)
Ilustrasi truk China merek Shacman. (Dok. Sino Truck)

Bisnis.com, JAKARTA — Maraknya truk impor asal China yang membanjiri pasar Tanah Air berisiko mengancam kelangsungan usaha dari para pelaku industri karoseri lokal di Indonesia.

Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) Sommy Lumadjeng mengatakan, pelaku industri karoseri lokal sangat sulit bersaing dengan adanya truk impor murah dari China.

“Ya, kami kalau diadu sama mereka ya mungkin kalah, karena kami sudah tahu sendiri kan, barang dari negara sana [China]. Itu kan memang jauh lebih murah daripada kita. Nah, ini kan memang butuh pemerintah untuk andil dalam hal ini,” ujar Sommy kepada Bisnis, dikutip Kamis (7/8/2025).

Bahkan, tak menutup kemungkinan jika industri karoseri lokal semakin kesulitan untuk bersaing dengan truk impor China, maka berisiko adanya pengurangan karyawan alias pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

“Karoseri ini kan padat karya, dan perusahaannya bukan yang masif semua. Tapi tahu-tahu terdampak saja, tidak bisa jualan, lama-lama mati. Satu karoseri kecil saja, kalau mati mungkin 50 orang sampai 100 orang bisa di-PHK,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan truk asal China sejauh ini diimpor melalui masterlist impor atau kategori barang modal, bahan baku, atau peralatan yang dapat diimpor tanpa dikenakan bea masuk dan/atau pajak tertentu, sebagai fasilitas bagi kegiatan investasi di Indonesia.

Adapun, masterlist impor biasanya diajukan melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)/Kementerian Investasi. Menurutnya, meskipun truk impor China ini masuk secara legal, namun ada celah regulasi yang dimanfaatkan, sehingga merugikan industri lokal.

“Jadi sekali lagi, mungkin itu cara masuknya legal, betul. Hanya saja menggunakan celah regulasi,” jelas Sommy.

Alhasil, dia berharap pemerintah dapat menyesuaikan regulasi untuk membatasi impor truk atau bus tertentu yang memang sudah bisa diproduksi secara lokal di Indonesia. Hal itu guna meningkatkan daya saing industri karoseri lokal.

“Kalau seperti bus buat mengangkut personel, atau truknya buat angkut hasil tambang, ya kan di Indonesia sudah ada, buat apa dia impor? Itu yang perlu ada pertimbangan lain dari aturan-aturan yang sudah ada,” pungkasnya.

Truk Impor Banjiri RI

Diberitakan sebelumnya, impor truk utuh asal China deras mengalir, di tengah merosotnya pasar domestik. Nilai impor sepanjang tahun lalu itupun tembus hingga US$647 juta.

Pada tahun lalu, penjualan truk semua segmen sebagaimana dicatat Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mengalami penurunan tajam. Volume penjualan mencapai 66.570 unit, turun 14,1% dibandingkan 77.581 unit pada 2023.

Sebaliknya, di tengah penjualan domestik ambrol, justru impor truk asal China mengalir deras. Impor inipun tidak dicatat Gaikindo, serta jumlahnya cukup signifikan.

Pada tahun lalu, misalnya, volume impor truk utuh dari Tiongkok mencapai 13.669 unit. Data itu tercatat oleh General Administration of Customs of The People’s Republic of China (GACC).

Nilai importasi tak tanggung-tanggung, mencapai sekitar US$647 juta. Hal ini terbilang janggal, sebab keseluruhan impor utuh tersebut tidak dilakukan oleh para pemain di dalam negeri, atau selayaknya anggota Gaikindo.

Dari data yang sama, impor truk utuh dari China didominasi jenis truk diesel dengan bobot lebih dari 20 ton. Pada 2024 saja, impor truk tersebut mencapai volume 15.542 unit. Angka impor itu melonjak drastis dibandingkan 2023 yang sebanyak 7.729 unit dengan nilai US$346 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro