Bisnis.com, BANDUNG – PT Sokonindo Automobile akan memiliki 50 diler yang tersebar di Indonesia pada tiga bulan ke depan. Sebanyak 34% akan berada di wilayah Jabodetabek.
Managing Director of Sales Centre Sokonindo Franz Wang mengatakan jaringan sangat berdampak signifikan terhadap citra merek. “Diler itu soal servis dan suku cadang. Kami sudah pilih mitra diler yang sudah pengalaman. Itu strategi kami,” katanya di Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/6/2018).
Selain Jabodetabek, wilayah Jawa dan Sumatra juga menjadi incaran perusahaan. Jabodetabek menjadi fokus area karena ceruk pasar terbesar sport utility vehicle (SUV) di Indonesia.
Seperti diketahu, Sokonindo melakukan penetrasi di pasar domestik memanfaatkan tren SUV. Strategi ini akan terus dijalankan hingga utilisasi pabrik mencapai 60%.
Menurut perusahaan, mobil dengan ground clearance tinggi akan menjadi incaran utama konsumen dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini akan seiring dengan pertumbuhan perekonomian di negara ini.
“Kalau Anda pelajari banyak pasar di negara lain, konsumen pertama beli mobil kecil, saat ekonomi tumbuh, lalu beli mobil yang lebih besar,” kata Wang.
Baca Juga
Di Indonesia rata-rata rumah tanggan memiliki anggota keluarga lebih dari 4 orang. Masyarakatnya cenderung membutuhkan kendaraan yang dapa digunakan di dalam kota dan juga untuk berpariwisata. “SUV tujuh penumpang itu yang paling cocok, karena cocok dengan segala bentuk jalan,” jelas Wang.
Diler DFSK untuk wilayah Jakarta dan Jawa Barat, PT Sinar Terang Mobilindo (STM) saat ini memiliki 3 diler di Jakarta, Bandung, dan Cirebon. Ketiganya mulai beroperasi sejak akhir 2017. “Saya percaya mobil China di Indonesia perkembangannya akan signifikan,” kata Direktur STM Djunaedi Hadiwidjaja.
Dia mengatakan bahwa investasi satu diler bukan jumlah yang kecil. Lazimnya sejumlah pengusaha mengaku menggelontorkan puluhan miliar rupiah untuk membangun gerai 3S (penjualan, servis, dan suku cadang) roda empat.
Djunaedi mengatakan keyakinannya muncul bermitra dengan Sokonindo adalah melihat determinasi prinsipal menggarap pasar Indonesia. Hal ini terlihat dari penanaman modal sebanyak US$150 juta untuk pembangunan fasilitas perakitan di Cikande, Banten.
Satu mitra diler DFSK lainnya adalah PT Auto Kencana Andalas (AKA). Pemain diler sejumlah merek mobil di Indonesia ini sudah mengantongi izin mendirikan 10 diler dari Sokonindo.
Presiden Direktur AKA Andee Y Yustong mengatakan sejumlah diler telah disiapkan untuk mengincar wilayah timur Indonesia. “DFSK punya pikap. Itu bagus untuk dipasarkan ke daerah sana,” katanya.
Sejauh ini AKA mengklaim telah menjual 100 unit pikap DFSK sejak Januari. Menurut Andee, Indonesia sudah siap menerima merek otomotif asal Negeri Tirai Bambu.
Adapun PT Sokonindo Automobile merupakan usaha patungan antara Sokon Group Company Ltd asal Hongkong dengan PT Kaisar Motorindo Industri. Perusahaan menyiapkan dana hingga US$300 juta untuk berbisnis di Indonesia.