Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Mobil AS Melesu di Awal Musim Semi

Produsen mobil besar pada Selasa (5/1/2018) mencatat penjualan kendaraan baru yang lebih rendah pada April lantaran melesunya permintaan konsumen menyusul lonjakan panjang industri.
Pekerja pabrik Ford Motor sedang mengerjakan perakitan Ford Mustang 2015 di Ford Motor Flat Rock Assembly Plant di Flat Rock, Michigan, 20 Agustus 2015. /Reuters
Pekerja pabrik Ford Motor sedang mengerjakan perakitan Ford Mustang 2015 di Ford Motor Flat Rock Assembly Plant di Flat Rock, Michigan, 20 Agustus 2015. /Reuters

Bisnis.com, DETROIT - Produsen mobil besar pada Selasa (5/1/2018) mencatat penjualan kendaraan baru yang lebih rendah pada April lantaran melesunya permintaan konsumen menyusul lonjakan panjang industri.

Penjualan otomotif sedikit naik tahun ini dengan kinerja yang lemah pada Februari diikuti oleh lonjakan penjualan untuk beberapa mobil pada Maret.

Ford Motor Co membukukan penurunan penjualan 4,7%, dengan penjualan ritel ke konsumen turun 2,6%. Produsen mobil nomor dua AS mengatakan penjualan truk pikap yang populer naik 0,9%, tetapi penjualan mobil SUV dan penumpang turun 4,6% dan 15%.

Selama bertahun-tahun, konsumen AS telah beralih dari mobil penumpang tradisional demi truk pikap yang lebih besar dan lebih nyaman, SUV, dan crossover.

Akan tetapi jumlah model baru yang bersaing untuk pangsa pasar itu tumbuh lebih cepat daripada permintaan, mengancam keuntungan produsen mobil yang gemuk selama ini.

"Itu adalah bagian pasar yang sangat kompetitif dengan begitu banyak pemain baru," kata Kepala Penjualan Ford AS Mark LaNeve tentang segmen SUV, seperti dikutip Reuters.

Tahun lalu, penjualan mobil AS turun 2% setelah mencapai rekor tinggi 17,55 juta unit pada 2016. Penjualan diperkirakan akan turun lebih lanjut pada 2018 karena suku bunga yang lebih tinggi mendorong pembayaran mobil bulanan.

Selain itu jutaan kendaraan baru akan kembali ke pasar tahun ini, menyediakan alternatif biaya lebih rendah bagi konsumen. "Kami percaya industri terus beroperasi pada tingkat yang sangat sehat," kata LaNeve dari Ford. "Dengan pasar yang stabil, Anda akan mendapatkan sedikit kemunduran."

Penjualan Nissan Motor Co Ltd menderita penurunan cukup besar mencapai 28% pada April. Mobil penumpang mobil Jepang turun hampir 35% dan penjualan SUV dan truk turun 23,1%. Bahkan penjualan model crossover SUV populer Rogue turun hampir 15%.

Produsen mobil No.1 AS General Motors Co mengumumkan bulan lalu bahwa mereka tidak akan lagi melaporkan penjualan bulanan dan sebagai gantinya hanya akan memposting penjualan setiap tiga bulan. Tapi perkiraan industri menunjukkan perusahaan membukukan penurunan bulanan untuk April di mana saja hingga 8%.

Ford mengatakan pada hari Selasa akan terus mengirim penjualan bulanan.

Fiat Chrysler Automobiles NV (FCA) membukukan peningkatan penjualan keseluruhan sebesar 5% pada April. Namun penjualan ritel ke konsumen turun 1% sementara penjualan armada ke perusahaan penyewaan mobil dan lembaga pemerintah naik 5%.

Penjualan merek Jeep populer perusahaan mencapai rekor untuk bulan ini. Namun penjualan truk pickup Ram FCA turun 9% pada April.

FCA mengatakan pekan lalu ketika melaporkan hasil kuartal pertama bahwa mereka mengalami masalah meningkatkan produksi truk pikap RAM 1500 baru di pabrik AS Sterling Heights.

Toyota Motor Corp menderita penurunan 4,7% dalam penjualan untuk April, dengan peningkatan 1,5% pada penjualan SUV namun truk pikap menurun 12,7% dalam penjualan mobil penumpang. Penjualan sedan Camry turun 5%.

Pada perdagangan pagi hari, saham Ford datar, GM turun 44 sen atau 1,2% pada US$36,31 dan FCA turun 0,6% atau 13 sen pada US$ 21,70.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper