Bisnis.com, JAKARTA - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) bertekad menggenjot kandungan komponen lokal atau true localization. Salah satunya material aluminium.
Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono mengatakan bahwa pada tahun ini perusahaan sedan berupaya menggunakan aluminium lokal untuk pembuatan velg kendaraan.
"Kami mendorong PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Persero mampu membuat ingot khusus untuk produksi velg," ujar Warih saat ditemui Bisnis di Jakarta, pekan lalu.
Sejauh ini, kebutuhan aluminium bahan baku sebagian besar dipenuhi dengan mendatangkan dari luar negeri. Hal ini karena kebutuhan yang jauh lebih besar ketimbang pasokan domestik.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, kebutuhan aluminium saat ini sekitar 1 juta ton. Adapun kapasitas produksi Inalum hanya 300.000 ton per tahun.
Akibat jumlah yang tidak berimbang, pemenuhan kebutuhan aluminium dicukupi dengan impor. Pada 2017, pengadaan bahan baku aluminum dari luar negeri mencapai US$430 juta, atau meningkat 26% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Baca Juga
Inalum berencana membangun pabrik aluminium di Kaltara, namun masih harus menunggu kepasitian pasokan listik. “Industri aluminium ini butuh energi yang sangat kompetitif, sehingga tidak bisa jika listriknya kecil,” ujar Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronik Kementerian Perindustrian Hardjanto, Rabu (21/2/2018).
Kebutuhan aluminium di industri otomotif terus meningkat. Selain karena produksi mobil yang bertambah, tren penggunaan aluminium untuk komponen kendaraan bermotor juga menguat.
Tak hanya untuk material bodi, aluminium juga mulai digunakan sebagai material mesin. Sienta adalah model pertama Toyota di Indonesia yang menggunakan mesin aluminium.
Selain akan menghemat biaya, penggunaan aluminium untuk struktur bodi kendaraan maupun mesin akan menurunkan beban energi yang digunakan hingga 10%.