Bisnis.com, JAKARTA – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menilai sektor otomotif harus sejalan dengan niat pemerintah menuju Industry 4.0. Sejumlah pekerjaan rumah perlu segera dirampungkan untuk mencapai revolusi industri keempat agar meningkatkan daya saing di era digitalisasi.
Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono menjelaskan perusahaannya saat ini tengah berupaya meningkatkan penggunaan internet of things (IoT). Pemanfaatan teknologi akan menggantikan sejumlah pekerjaan konvensional. Namun ada posisi lain yang akan menggantikan, seperti pengaturan sistem.
“Pertanyaannya adalah kesiapan kita menggantikan posisi-posisi sebelumnya itu,” ujar Warih saat ditemui Bisnis.
Dalam hal tersebut perakit mobil Toyota di Indonesia ini mulai menyiapkan sumber daya manusia. Nantinya program vokasi perusahaan akan mulai menyasar pendidikan berbasis teknologi informasi (IT).
Warih mengatakan penggunaan IoT di pabrik Toyota sejauh ini masih sebatas pendeteksi masalah. Ke depan harus ditingkatkan sampai deteksi gejala masalah. Lebih lanjut dia menjelaskan, dari sisi produktivitas hal itu akan berdampak banyak. Deteksi gejala akan mempercepat perbaikan alat sebelum berhenti total karena rusak.
Selain IoT, revolusi industri selanjutnya juga mengarah kepada teknologi otomasi pada manufaktur. Namun hal itu belum terlampau mendesak di Indonesia.
Baca Juga
Adapun pada pekan lalu pemerintah resmi meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0 menuju Industry 4.0. Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa dunia tengah mengarah ke sana.
Berdasarkan sebuah riset yang dirilis oleh sebuah lembaga internasional, penerapan Industry 4.0 akan meningkatkan kecepatan perubahan sebanyak 10 kali dan berdampak 300 kali lebih luas. “Revolusi Industry 4.0 bisa menjadi peluang yang besar apabila disipakan, direncanakan, dan dianstisipasi,” kata Jokowi.
Making Indonesia 4.0 memuat 10 inisiatif nasional yang bersifat lintas sektoral. Satu di antaranya adalah membangun infrastruktur digital.