Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan ritel PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) naik 34% sepanjang kuartal I/2018, atau menjadi 8.990 unit. Sektor pertambangan dan konstruksi menjadi faktor penting pertumbuhan.
Direktur Penjualan dan Promosi HMSI Santiko Wardoyo mengatakan permintaan di Kalimantan dan Jawa Timur melesat hampir dua kali lipat. "Paling bagus itu, Kalimantan didorong pertambangan dan Jawa Timur didorong logistik, [masing-masing] naik 80%," katanya kepada Bisnis, Minggu (8/4/2018)
Selain dua daerah tersebut, Sumatra juga menanjak naik. Daerah tersebut disokong oleh pulihnya sektor perkebunan. Kendati demikian sumbangsih terbesar masih diberikan oleh wilayah Jabotabek.
Adapun dengan capaian triwulan pertama, HMSI semakin percaya diri tahun ini. Setelah tumbuh 35% pada tahun lalu, perusahaan tahun ini juga membidik kenaikan dua digit.
Presiden Direktur HMSI Hiroo Kayanoki mengatakan tahun ini ditargetkan penjualan truk ringan dan medium naik 26,8%, menjadi 40.000 unit. “Kami yakin bisa mencapai target itu,” katanya.
Kayanoki menjelaskan tahun ini pemerintah masih akan fokus melakukan pembangunan inftrastruktur di berbagai daerah. Di samping itu, harga komoditas seperti kelapa sawit dan batu bara masih terjaga.
Baca Juga
Santiko memproyeksikan batu bara akan terjaga sepanjang tahun ini. Pelaku usaha memiliki kesempatan besar untuk terserap di pasar domestik, bukan hanya mengincar ekspor.
Pemerintah telah menetapkan harga batubara domestic market obligation (DMO) untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sebesar US$70 per metrik ton. "Walaupun ada penetapan harga, tapi harganya itu jauh lebih baik dibandingkan dengan beberapa tahun ke belakang," jelasnya.
Adapun saat ini Hino bermain pada segmen kendaraan niaga truk ringan dan medium serta bus medium. Truk ringan ditargetkan akan naik 28,32% menjadi 16.700 unit tahun ini. Sementara itu truk medium naik 23,75% dan bus yang berkontribusi sekitar 10% terhadap capaian perusahaan akan naik 49,54% menjadi 2.300 unit.
Pertumbuhan ini juga diyakini HMSI akan meningkatkan pangsa pasar Hino di segmen kendaraan niaga. Hino mengincar 25% pangsa pasar truk ringan dan 65% pangsa pasar truk medium. Sebelumnya, pada tahun lalu, Hino menguasai 20% dan 60,3% pada masing-masing segmen.
Sementara itu, secara keseluruhan, pada tahun ini, sektor bisnis yang berkontribusi terhadap penjualan kendaraan niaga belum banyak berubah dibandingkan dengan tahun lalu. Kargo diperkirakan masih akan menjadi konteibutor terbesar, sekitar 39%, lalu diikuti oleh tambang dan infrasrtuktur sekitar 35%.
“Tidak seperti 2016 yang sebagian besar itu kargo, karena tambang jelek dan infrastruktur baru mulai,” katanya.
Pemerintah diperkirakan tahun ini akan ikut berperan serta dalam pertumbuhan perusahaan. Tahun lalu proyek pemerintah menyumbang 8% dari capaian perusahaan. Tahun ini ditargetkan akan menyumbang 10%.
DILER BARU
Sepanjang 2017 HMSI telah menguatkan jaringan dengan membuka beberapa gerai baru. Tahun ini agen pemegang merek Hino di Indonesia itu menargetkan akan menambah 10 diler baru. Saat ini perusahaan memiliki 160 diler 3S (penjualan, servis, dan suku cadang).
"Penambahan diler baru lebih kepada memudahkan konsumen untuk servis. Pembeli truk itu-itu saja, tapi rajin masuk bengkel," jelas Santiko.
Selain dengan menambah diler, penguatan purna jual dilakukan HMSI dengan membuat service point (serpo). Sejauh ini perusahaan memiliki 15 titik serpo di Jawa dan Sumatra. Layanan ini digunakan untuk menjangkau konsumen yang berada di pelosok.