Bisnis.com, SINGAPURA – Nissan Motor Co tidak takut posisinya terancam oleh Tesla. Nissan Leaf, pemimpin pasar kendaraan listrik saat ini dibayang-bayangi oleh jumlah pemesanan Tesla Model 3.
Berdasarkan data terakhir, sudah ada sekitar 500.000 orang yang memesan Tesla Model 3. Mobil ini dipasarkan seharga US$35.000 per unit atau jauh lebih rendah dibandingkan kendaraan listrik yang pertama kali diperkenalkan Tesla.
General Manager EV Operations Depatment Global EV Division NMC Nicholas Thomas mengatakan bahwa posisi dari angka penjualan, posisi Tesla masih di belakang Nissan.
“Posisinya saat ini kami di depan, dia [Tesla] di belakang. Saya tidak khawatir selama masih begitu,” katanya di sela acara Nissan Futures, Singapura, Selasa (6/2/2018).
Thomas juga mengatakan Nissan akan melakukan strategi lebih masif dalam pemasaran Leaf. Pembaruan produk membuatnya memiliki daya jangkau jauh lebih baik, yakni 400 Km dalam satu kali pengisian baterai.
Jepang menjadi pasar pertama Nissan menjual Leaf anyar pada Oktober 2018. Kemudian diikuti oleh Amerika Serikat dan Kanada pada Januari 2018. Bulan ini mobil tersebut sudah masuk ke pasar Eropa.
Baca Juga
Pada tahun fiskal selanjutnya atau setelah Maret 2018, Nissan akan meluncurkan Leaf di tujuh negara Asia dan Oseania yakni Australia, Hong Kong, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, Korea Selatan, dan Thailand. Indonesia dan Filipina menjadi negara selanjutnya yang diincar.
Adapun sejak pertama kali diluncurkan, Nissan Leaf membukukan penjualan sebanyak 300.000 unit di seluruh dunia.
Angka tersebut pun membuat Nissan Motor Corporation dinobatkan sebagai mobil listrik dengan penjualan terbaik. Strategi perusahaan terbilang berhasil dengan fokus pada teknologi listrik murni dibandingkan kompetitor yang terlebih dahulu mengembangkan teknologi hibrida.