Bisnis.com, JAKARTA - Produsen kantung udara (airbag) yang berbasis di Tokyo,Jepang, Takata Corp, serta sejumlah manufaktur otomotif ternama kini menghadapi sejumlah daftar pekerjaan yang panjang dan mahal di tengah upaya mereka untuk mengatasi krisis keselamatan terburuk dalam sejarah industri otomotif.
Para dewan direksi dari perusahaan pembuat kantung udara tersebut dijadwalkan akan bertemu dengan pihak Honda Motor Co serta sejumlah perwakilan konsumen pekan ini di Jepang guna membahas situasi terbaru terkait sejumlah kasus keselamatan berkendara.
Isu utama yang dikemukan para konsumen Takata, termasuk manufaktur yang bekerjasama dengan Takata yaitu General Motor Co dan Volkswagen AG adalah bagaimana mereka memperoleh ganti rugi dan siapa yang akan bertanggung jawab terhadap biaya recall dan kewajiban hukum terkait kasus rusaknya kantung udara buatan Takata.
Takata merupakan inti dari upaya recall terbesar dalam sejarah di AS setelah sejumlah kasus pecahnya kantung udara yang menewaskan sedikitnya 15 orang dan memicu upaya perbaiki untuk lebih dari 100 juta unit di seluruh dunia.
Tentu saja, para produsen otomotif telah menolak untuk membayar tagihan dari gugatan terhadap Takata tersebut, namun sekarang mereka mungkin bersedia untuk berbagi dalam beban tersebut daripada harus kehilangan pembeli mereka.
"Para produsen berada dalam situasi sulit saat ini," jelas Koji Endo, analis otomotif SBI Securities Co yang berbasis di Tokyo.
"Jika para produsen tidak membuat penawaran yang memuaskan, mungkin beberapa konsumen akhirnya menarik diri dari proses tersebut," katanya.