Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Honda Pernah Diam-Diam Minta Takata Desain Ulang Produk

Pada Agustus 2009, setelah inflator pada bagian kantong udara kendaraan pecah, Honda Motor Co diam-diam meminta perubahan desain dan tidak memberitahukan kepada regulator Amerika Serikat (AS).
Recall kantong udara/Ilustrasi-www.cochranfirmdc.com
Recall kantong udara/Ilustrasi-www.cochranfirmdc.com

Bisnis.com, DETROIT - Pada Agustus 2009, setelah inflator pada bagian kantong udara kendaraan pecah, Honda Motor Co diam-diam meminta perubahan desain dan tidak memberitahukan kepada regulator Amerika Serikat (AS).

Seperti diberitakan Reuters, Jumat (25/3/2016), Honda Motor Co meminta pemasok yakni Takata Corp untuk menghasilkan produk yang tidak maksimal. Itu diketahui dalam presentasi Takata dan memo internal yang ditinjau Reuters.

Desain ulang yang sebelumnya tidak diungkapkan bisa membuat Honda dan Takata lebih rentan terhadap tuntutan hukum.

Hal itu menunjukkan bahwa Honda memahami risiko keamanan yang ditimbulkan jauh sebelum penarikan jutaan produk pada 2014 lalu.

Juru bicara Honda Chris Martin mengatakan desain ulang tidak membutuhkan pemberitahuan kepada regulator karena risiko keamanan yang terlibat kesalahan manufaktur Takata bukan cacat desain tertentu.

"Honda diminta mendesain ulang untuk memberikan perlindungan terhadap kemungkinan kesalahan manufaktur masa depan," kata Martin.

Martin menambahkan, Honda mulai memasang inflators dimodifikasi dalam beberapa kendaraan pada tahun 2011 dan terus melakukannya hingga hari ini.

Modifikasi yang mengabaikan keamanan itu diuraikan dalam dokumen teknis Takata dan presentasi internal antara 2009 dan 2011.

Juru bicara NHTSA Bryan Thomas menolak untuk mengomentari perubahan desain atau apakah Honda memiliki kewajiban hukum untuk memberitahu badan tersebut.

Takata dalam sebuah pernyataan mengkonfirmasi bahwa desain ulang dilakukan atas permintaan pelanggan otomotif . Pemasok menolak untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan lebih rinci dan menolak menanggapi penjelasan Honda terkait alasan perubahan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper