Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Layanan Konsumen, Diler Ford Akan Bentuk Konsorsium

Keputusan untuk mendirikan perusahaan baru itu muncul karena seluruh diler merasa memiliki rasa tanggungjawab kepada konsumen Ford di Tanah Air.
Ford Indonesia/Antara foto-Hafidz Mubarak A
Ford Indonesia/Antara foto-Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA – Seluruh jaringan diler yang memasarkan Ford di Indonesia akan membentuk perusahaan konsorsium yang nantinya mengambil alih peran PT Ford Motor Indonesia.

Chief Operating Officer Auto Kencana Group Nugroho Suharlim mengatakan rencana itu telah dituangkan dalam proposal dan telah diajukan kepada Ford Asia Pasifik. Adapun keputusan itu akan ditentukan pada pertengahan bulan ini.

“Proposal sudah kami ajukan ke Ford Asia Pasifik, karena Ford Indonesia kan tidak bisa menentukan keputusan. Hasilnya seperti apa pertengahan bulan ada pertemuan tim kami dengan mereka,” katanya kepada Bisnis.com, Kamis (3/3/2016).

Dia menjelaskan, perusahaan konsorsium itu nantinya akan menangani seluruh keperluan konsumen Ford di Tanah Air, mulai dari penyediaan suku cadang, layanan purna jual, serta pemberian garansi yang merupakan hak konsumen.

Bahkan nantinya perusahaan itu juga akan menjadi importir kendaraan Ford untuk kembali meramaikan pasar domestik. Namun teknis pembagian tugas dan kewenangan, kata Nugroho, akan didiskusikan dengan Ford Asia Pasifik terlebih dahulu.

Dia mengklaim bahwa seluruh diler yang ada di Indonesia telah mencapai kesepakatan dengan pihak PT Ford Motor Indonesia. Kesepakatannya adalah Ford Motor Indonesia tetap akan memberikan pelayanan selama perusahaan pengganti belum siap beroperasi.

“Kemungkinan semester kedua perusahaan baru siap berdiri. Karena ini butuh waktu mempersiapkan semuanya termasuk izin importasi. Sebelum ini [perusahaan baru], ada Ford Indonesia tetap beroperasi, mereka sudah menjamin,” tegasnya.

Nugroho menambahkan, keputusan untuk mendirikan perusahaan baru itu muncul karena seluruh diler merasa memiliki rasa tanggungjawab kepada konsumen Ford di Tanah Air. Dari 10 jaringan diler yang dimiliki Auto Kencana, delapan di antaranya telah menyatakan kesiapannya.

Masa Transisi

Saat dimintai konfirmasi, Direktur Komunikasi PT Ford Motor Indonesia Lea Kartika mengakui bahwa saat ini perusahaan tengah menyiapkan sejumlah opsi untuk menyusun rencana transisi sebelum penutupan aktivitas bisnis.

Proposal pendirian perusahaan konsorsium oleh diler Ford, kata Lea, juga telah disampaikan secara resmi ke PT Ford Motor Indonesia. Namun sampai saat ini pihak Ford masih belum memberikan keputusan. Namun Lea enggan menyebutkan opsi lain yang dirumuskan oleh perusahaan.

“Kami sedang memfinalisasi seluruh opsi rencana transisi. Diler Ford adalah salah satu kelompok yang mengajukan proposal untuk pertimbangan kami,” kata dia.

Layanan Konsumen, Diler Ford Akan Bentuk Konsorsium

Sementara itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyambut baik rencana diler untuk mendirikan perusahaan baru tersebut. Jika rencana ini terealisasi, konsumen pabrikan asal Amerika Serikat di dalam negeri mendapat jaminan pelayanan.

Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto mengatakan konsumen Indonesia berhak dan harus mendapatkan pelayanan purna jual yang baik. Ford sebagai perusahaan internasional menurutnya juga harus memberikan tanggungjawab penuh.

Dengan adanya pengganti PT Ford Motor Indonesia, diyakini penjualan dan kepercayaan masyarakat terhadap merek tersebut akan pulih. “Ini kabar baik dan kami menyambut baik. Karena selama ini belum ada jaminan dari Ford untuk purna jual. Mereka hanya bilang tutup saja,” kata dia.

Berdasarkan data Gaikindo, penjualan Ford pada 2014 mencapai 11.614 unit, sedangkan pada tahun lalu turun 47,45% menjadi sekitar 6.103 unit. Pada 2011 penjualan Ford mencapai 15.988 unit, setahun berikutnya turun menjadi 11.376 unit, dan pada 2013 menjadi 10.157 unit.

Adapun pada satu bulan pertama tahun ini, Ford masih membukukan penjualan secara wholesales sebanyak 56 unit. Menilik data Gaikindo, kendati terus mengalami penurunan kinerja penjualan Ford tidak begitu mengecewakan. Terlebih merek ini langsung diimpor dalam bentuk kendaraan utuh (completely built-up/CBU).

Ford bahkan mengalahkan dua merek Eropa yang melakukan perakitan di Indonesia, yakni BMW dan Mercedes Benz. Data Gaikindo menunjukkan, total penjualan ritel BMW pada tahun lalu hanya menyentuh angka 2.700 unit, dan Mercedes-Benz mampu terjual sebanyak 3.863 unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Jumat (4/3/2016)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper