Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pangsa Pasar Motor Bebek Terus Tergerus

Pangsa pasar sepeda motor segmen underbone atau bebek terus tergerus segmen skuter matik, pelaku usaha menilai kontribusinya kelak bisa dikisaran 10% dari total penjualan sepeda motor
/Bisnis.com
/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Pangsa pasar sepeda motor segmen underbone atau bebek terus tergerus segmen skuter matik, pelaku usaha menilai kontribusinya kelak bisa dikisaran 10% dari total penjualan sepeda motor.

Penurunan kontribusi penjualan segmen underbone sudah terlihat sejak dua bulan pertama tahun ini. Merujuk data terbaru Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), total penjualan wholesales sepeda motor pada Januari-Februari 2015 mencapai 1,084 juta unit.

Dari jumlah tersebut, segmen bebek terjual 149.693 unit atau menguasai pangsa sebesar 13,8%. Segmen skuter matik (skutik) penjualannya tercatat mencapai 786.084 unit atau setara 72,49%. Sedangkan segmen sport 148.563 unit atau berkonkribusi sekitar 13,7%.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, total penjualan semua segmen mencapai 1,261 juta unit. Rinciannya segmen bebek 271.279 unit setara 21,5%, skutik mencapai 814.747 unit setara 64,6%, dan segmen sport mencapai 175.529 unit atau sekitar 13,9%.

Jika melihat catatan AISI dua tahun ke belakang, pada 2013 total pasar sepeda motor mencapai 7,77 juta unit. Dari jumlah tersebut segmen bebek berkontribusi sebesar 22,8%, skutik mencapai 63,02% dan segmen sport 14,18%.

Pada tahun lalu total pasar sepeda motor mencapai 7,908 juta unit. Rinciannya, segmen bebek mendapatkan porsi pangsa sebesar 18,68%, segmen skutik menguasai 67,33%, dan besaran kontribusi segmen sport 13,99%.

“Segmen underbone kontribusinya tahun ini bisa turun menjadi 10%-11%. Tapi tidak akan di bawah itu karena penjualan segmen tersebut di luar pulau Jawa masih besar,” kata Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala kepada Bisnis, Selasa (10/3).  

Menurutnya, di luar pulau Jawa banyak infrastruktur yang kurang nyaman dilalui skutik. Skutik memang membuat berkendara lebih sederhana karena pengemudi tidak perlu mengganti transmisi. Terlebih, lanjutnya, di kota-kota besar dengan kondisi lalu lintas yang relatif padat skutik menjadi pilihan mayoritas masyarakat.

Sigit menambahkan, di sisi lain pangsa pasar segmen sport akan cenderung stabil. Segmen tersebut memang menyasar konsumen dengan tingkat ekonomi menengah ke atas sehingga saat terjadi pelambatan ekonomi daya belinya cenderung tidak terganggu.

Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) Margono Tanuwijaya mengamini Sigit, tetapi menurutnya penurunan pangsa bebek hingga hanya 10% baru akan terjadi beberapa tahun mendatang.

Penurunan pangsa tersebut akan terjadi secara bertahap seiring pembangunan infrastruktur di beberapa daaerah. “Tahun ini paling kontribusi bebek turun menjadi 15% terhadap total pasar,” ujarnya kepada Bisnis.

Di sisi lalin, melihat pertumbuhan segmen skutik, AHM memang serius menggarap pasar segmen tersebut. Pada Desember tahun lalu AHM meresmikan pabrik keempatnya di Karawang, Jawa Barat, yang berkapasitas produksi 1,1 juta unit skuter matik per tahun.

Sebelum pabrik tersebut diresmikan, kapasitas produksi AHM mencapai 4,2 juta unit per tahun. Jumlah tersebut disumbangkan tiga pabrik yang berada di Sunter dengan kapasitas produksi 1,1 juta unit per tahun.

Kemudian pabrik di daerah Pegangsaan dengan kapasitas produksi mencapai 1 juta unit per tahun, dan pabrik di kawasan Cikarang dengan kapasitas 2,1 juta unit per tahun. Tahun ini, rencananya AHM akan kembali meresmikan pabrik di Karawang, dengan kapasitas produksi 500.000 unit sepeda motor segmen sport per tahun.

Ketika kelima pabrik tersebut beroperasi, AHM dapat memproduksi 5,8 juta unit sepeda motor per tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 70% bahkan lebih diproyeksikan untuk produksi segmen skutik.

General Manager Marketing Communication PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Mohammad Masykur mengatakan, kontribusi segmen bebek masih bisa naik dari capaian dua bulan pertama tahun ini. Meski demikian pangsa pasarnya masih lebih rendah dari tahun lalu.

“Saya rasa tahun ini di kisaran 15%-17% besaran kontribusi segmen bebek terhadap total pasar,” tuturnya.

Menurut dia, hal itu dikarenakan rencana beberapa pabrikan mengeluarkan model baru di segmen underbone. Selain itu, segmen bebek memiliki pasar yang setia karena dinilai lebih sporty dengan adanya perpindahan transmisi secara manual.

Di sisi lain kelebihan sepeda motor bebek memiliki struktur mesin di tengah. Hal itu membuatnya lebih ringan dan seimbang jika dibandingkan dengan skutik yang pada umumnya dipasangi mesin di bagian belakang kendaraan.

Untuk Yamaha, kontribusi penjualan segmen bebek terbilang masih tinggi. Pada 2013 dari total penjualan Yamaha yang mencapai 2,49 juta unit, underbone berkontribusi sekitar 22,5% dan setahun berikutnya dari total penjualan 2,39 juta unit kontribusinya hampir mencapai 20%.

Sedangkan di dua bulan pertama tahun ini dari total penjualan Yamaha yang mencapai 308.401 unit bebek berkontribusi sebesar 18,8%.

Sementara itu General Marketing and Sales Two Wheels PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Yohan Yahya mengatakan target penjualan Suzuki tahun ini ditingkatkan menjadi 350.000 unit dari capaian tahun lalu sebanyak 275.184 unit.

Dari target tersebut segmen skutik diharapkan berkontribusi 30%-35% terhadap penjualan Suzuki. Sebagai catatan, tahun lalu kontribusi segmen skutik terhadap penjualan Suzuki hanya sekitar 27%.

Artinya, tulang punggung penjualan Suzuki masih ada pada segmen underbone. Dari total penjualan Suzuki pada Januari-Februari 2015 yang mencapai 25.077 unit, segmen bebek berkontribusi sekitar 61,06%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper