Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penting Diketahui, Ini Tiga Pantangan Mobil Matik

Tiga hal yang berbahaya dilakukan pada mobil matik
Tuas transmisi pada Land Cruises. /toyota-global
Tuas transmisi pada Land Cruises. /toyota-global

Bisnis.com, JAKARTA – Transmisi otomatis menjadi pelipur lara bagi kaum urban menembus padatnya lalu lintas kota besar di Indonesia. Tanpa perlu menahan kopling ketika macet, menjadi alasan sebagian besar konsumen otomotif di kota besar memiliki matik.

Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, ada beberapa perlakuan berbeda dengan mobil bertransmisi manual.

"Tiga hal yang berbahaya dilakukan pada mobil matik," kata Sales Area Regional Head Shop and Drive Chinto Adiputera di Jakarta, Selasa (20/3/2018). 

Apabila hal tersebut dilakukan, umur komponen berpotensi menjadi lebih pendek dan akan menguras isi kantong pemiliknya.

Pertama, Berhenti lama dengan tuas transmisi pada posisi D (drive). Hal ini kerap dilakukan oleh mereka yang belum mengerti. Padahal, seharusnya hal tersebut dihindari. 

Pada saat berhenti, pengemudi sebaiknya memindahkan ke posisi N (netral). “Ini akan membuat komponen lebih awet dan minim risiko,” jelasnya.

Kedua, memindahkan posisi tuas transmisi ke N atau bahkan P (parking) saat mobil masih bergerak. Ini adalah pantangan kedua.

Memindahkan transmisi ke posisi tersebut seharusnya dilakukan ketika kendaraan benar-benar berhenti. “Mesin dipaksa untuk langsung berhenti. Ini bisa mengurani umur komponen,” kata Chinto.

Ketiga, mendorong mobil saat mati atau mogok. Boleh atau tidaknya mobil ini didorong saat mogok seringkali menjadi bahan pertanyaan para pemilik mobil matik.

Menurut Chinto, apabila jaraknya hanya beberapa meter seharusnya tidak menjadi soal, asalkan transmisi pada posisi N. Namun, menderek atau menarik mobil matik dengan jarak yang jauh, berpotensi merusak komponen, apabila dilakukan dengan cara yang salah.

Hal utama yang harus diketahui penggunanya ketika ingin menderek kendaraan adalah roda penggerak. Mobil matik berpenggerak roda depan, yang diangkat bagian depan.

Sebaliknya, untuk penggerak roda belakang, angkat bagian belakang. “Poinnya adalah menghindari bagian roda penggerak bersinggungan dengan aspal,” jelasnya.

Dia menyarankan kalau memungkinkan, mobil matik yang mogok sebaiknya menggunakan jasa derek gendong. Dengan demikian tidak akan ada potensi kerusakan apapun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper