Bisnis.com, JAKARTA - Mobil dengan transmisi otomatis (automatic transmission) menjadi pilihan bagi sejumlah pengendara, terutama di kawasan perkotaan dengan kondisi lalu lintas yang padat.
Alasannya, mobil matik menjadi kendaraan yang simpel dan mudah dikendarai karena pengendara tidak perlu mengoper gigi dan menahan kopling saat menembus kemacetan, sehingga tidak membuat kaki pegal seperti mengendarai mobil manual.
Meski demikian, pengguna mobil matik harus memiliki pengetahuan yang luas seputar transmisi mobil matik. Pasalnya, ada beberapa kebiasaan buruk bagi pengendara mobil matik yang kerap tidak disadari dan dapat merusak transmisi mobil.
Berikut beberapa kebiasaan buruk yang harus dihindari agar transmisi mobil matic tidak cepat rusak dikutip dari berbagai sumber pada Selasa, (24/1/2022):
1. Perpindahan Transmisi Tidak Sempurna
Banyak pengguna mobil matic tidak menyadari saat melakukan perpindahan gigi, terutama saat sedang terburu-buru. Misalnya, saat mobil sedang berjalan mundur, pengguna mobil matic langsung mengganti tuas R ke tuas D, padahal mobil belum berhenti sepenuhnya, bahkan masih berjalan mundur.
Jika terus menerus dilakukan, kebiasaan buruk tersebut dapat membuat sistem transmisi mobil matic cepat rusak.
Baca Juga
2. Menginjak Gas saat Posisi Netral Sebelum Pindah ke 'D'
Kebiasaan buruk lainnya yang kerap dilakukan pengguna mobil matic yaitu menginjak pedal gas lebih dalam saat tuas masih di posisi netral atau 'N', setelah rpm tinggi, transmisi langsung dipindahkan ke 'D'.
Hal tersebut dapat memberikan tekanan tinggi pada transmisi mobil matic, sehingga membuat komponen mudah rusak dan selip. Pengguna mobil matic seharusnya tidak perlu menggeber mobil dalam posisi netral, cukup nyalakan mesin dan injak rem terlebih dahulu sebelum memindahkan transmisi ke posisi D.
3. Memindahkan Tuas Transmisi ke Posisi 'P' Sebelum Mobil Berhenti
Transmisi P atau Parking pada mobil matic digunakan saat mobil benar-benar dalam kondisi berhenti untuk parkir. Meski demikian, pengguna mobil matic kerap tidak menyadari saat mengganti tuas transmisi ke posisi P sebelum mobil benar-benar berhenti, biasanya karena sedang terburu-buru saat parkir.
Dengan memindahkan tuas transmisi ke posisi P pada saat mobil belum berhenti, hal itu dapat membebani komponen di dalam transmisi yang saling bertaut karena putaran roda terkunci. Oleh karena itu, pengguna dianjurkan menarik rem tangan terlebih dahulu untuk memastikan roda mobil benar-benar berhenti, sebelum memindahkan tuas ke posisi P.
4. Mengoper Transmisi ke 'N' saat Turunan
Terakhir, kebiasaan buruk lainnya yang sering kali tidak disadari oleh pengguna mobil matic adalah memindahkan transmisi ke posisi N atau netral di jalan yang menurun. Hal tersebut membuat fitur engine brake untuk menghentikan laju mobil tidak berfungsi, sehingga mobil meluncur dengan kecepatan yang tinggi.
Jika kebiasaan buruk itu sering dilakukan, maka transmisi mobil matic bisa jebol karena pompa oli tidak bekerja dan tidak ada sirkulasi oli yang melumasi kopling