Bisnis.com, JAKARTA - Produsen otomotif asal China, BYD Motor Indonesia siap memboyong model-model plug-in electric vehicle (PHEV) ke pasar Indonesia. Terlebih, pemerintah mengguyur insentif bagi mobil hybrid.
Aturan insentif itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 12 Tahun 2025. Kendaraan berjenis hybrid mendapat potongan PPnBM DTP sebesar 3% dari harga jual. Insentif itu termasuk model full hybrid, mild hybrid, dan plug-in hybrid.
Head of Marketing, PR & Government BYD Indonesia Luther T. Panjaitan mengatakan, sejatinya BYD memiliki kemampuan untuk mengadopsi berbagai teknologi elektrifikasi, baik battery electric vehicle (BEV) maupun PHEV.
"Sebetulnya yang saya harus sampaikan, di hybrid pun kami juga menjadi salah satu pemain kunci atau key player di PHEV,” ujar Luther di IIMS 2025 pada Selasa (18/2/2025).
Lebih lanjut dia mengatakan, di berbagai negara, model BEV dan PHEV dikategorikan sama, yakni New Energy Vehicle (NEV). Namun sejauh ini, perseroan masih memprioritaskan penjualan BEV di Indonesia
Kendati demikian, menurut Luther, bukan tidak mungkin ke depannya BYD akan memboyong varian PHEV ke pasar Indonesia.
Baca Juga
“Kebijakan insentif hybrid secara keseluruhan di industri otomotif ini kami rasa itu akan sangat baik. Kami hanya tinggal menunggu dan kalkulasi secara optimal apakah sudah waktunya kami membawa PHEV," jelasnya.
Mengacu laman resmi BYD, ada beberapa model PHEV milik perseroan yang populer di pasar global dan potensial untuk dihadirkan di Indonesia. Di antaranya yakni BYD Tang PHEV, BYD Chazor PHEV, Sealion 6 PHEV, dan Shark PHEV.
“Artinya secara kesiapan produk, teknologi sebenarnya BYD siap. Ini hanya persilangan antara market, tapi kalau kami bisa bawa sebuah produk PHEV yang lebih affordable lagi sehingga tidak terlalu menyentuh market EV, ya mungkin saja menjadi sangat efektif,” pungkas Luther.
Sebagai informasi, data Gaikindo mencatat penjualan BYD secara wholesales tercatat sebanyak 1.114 unit pada Januari 2025. Angka itu turun 28,7% secara bulanan dibandingkan 1.563 unit pada Desember 2024.
Sementara itu, penjualan secara ritel alias dari diler ke konsumen BYD tercatat sebanyak 1.005 unit di Januari, atau ambles 56,5% secara bulanan (month-to-month/MtM) dibandingkan Desember 2024 sebanyak 2.310 unit.