Bisnis.com, JAKARTA - Produsen mobil asal Prancis, Citroen menyampaikan komitmen untuk memproduksi lokal lebih banyak model mobil listrik murni (battery electric vehicle/BEV) usai pemerintah mengguyur insentif untuk kendaraan elektrifikasi.
CEO Citroen Indonesia Tan Kim Piauw mengakui bahwa ke depannya perseroan memang akan memproduksi lokal BEV, untuk mengimbangi penjualan mobil konvensional (internal combustion engine/ICE).
“Ada [rencana produksi lokal BEV], tentu karena kami terus inline dengan program pemerintah, kami kan tidak mungkin hanya mobil ICE, dua-duanya ini harus imbang," ujar Tan Kim Piauw di Jakarta, dikutip Jumat (20/12/2024).
Perlu diketahui, kendali bisnis Citroen di Indonesia dipegang oleh Indomobil Group melalui PT Indomobil National Distributor. Sementara itu, prinsipal Citroen yakni Stellantis telah memberikan lampu hijau untuk perseroan memproduksi lokal berbagai model kendaraan, termasuk BEV.
"Kami harus ada pengembangan pabrik yang ada dengan adanya investasi-investasi baru. Sejak kami mendapatkan izin, kami terus melakukan investasi untuk melakukan support produksi, termasuk nanti kalau ada produk atau brand Stellantis yang lain," jelasnya.
Sejauh ini perseroan telah memproduksi model Citroen E-C3 All Electric secara lokal yang telah dimulai pada Agustus 2024. Produksi tersebut dilakukan di fasilitas National Assembler di Cikampek, Jawa Barat.
Baca Juga
Adapun, langkah awal perakitan lokal, Citroen menggelontorkan investasi sebesar Rp381 milliar. Rencana produksi itu memiliki kapasitas 6.000 unit per tahun apabila dilakukan dengan satu shift dalam kondisi normal. Bahkan, jika dua shift produksinya mencapai 12.000 unit hingga 15.000 unit.
Selain itu, Citroen juga turut mendukung industri otomotif dalam negeri dengan melakukan lokalisasi Citroen E-C3 All Electric guna mencapai persyaratan TKDN (tingkat komponen dalam negeri) sebesar minimal 40%.
“Saat ini memang kami baru ada dua [BEV], tetapi satu yang diproduksi di Indonesia yaitu EC3. Kalau EC4 kan kami masih CBU. Tahun depan memang kami ada studi di beberapa produk, mungkin belum bisa kami sampaikan, nanti di tahun depan,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan tiga pabrikan EV yang akan segera menikmati insentif yaitu produsen mobil listrik asal China, BYD, produsen EV prancis Citroen, dan produsen asal China lainnya Aion. Ketiganya disebut telah memiliki komitmen untuk membangun pabrik EV di RI.
"Oleh sebab itu, ketiga merek atau perusahaan tersebut yang akan menikmati insentif stimulus yang tadi disampaikan pak Menko bu Menkeu, bea masuk 0% dan PPNBM DTP 15%," kata Agus dalam konferensi pers, Senin (16/12/2024).
Secara terperinci, pemerintah memberikan paket stimulus ekonomi berupa Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) KBLBB yaitu sebesar 10% atas penyerahan EV roda empat dan EV bus dengan nilai TKDN 40%, serta 5% untuk EV bus dengan TKDN 20%-40%.