Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Persaingan dengan Toyota, Honda dan Nissan Pertimbangkan Merger

Honda dan Nissan tengah mempertimbangkan opsi merger atau membentuk perusahaan induk untuk menghadapi persaingan dengan pabrikan otomotif lain seperti Toyota.
Presiden dan CEO Nissan Motor Makoto Uchida dan  CEO Honda Motor Toshihiro Mibe menghadiri konferensi pers bersama di Tokyo, Jepang, 15 Maret 2024./Reuters/Kyodo
Presiden dan CEO Nissan Motor Makoto Uchida dan CEO Honda Motor Toshihiro Mibe menghadiri konferensi pers bersama di Tokyo, Jepang, 15 Maret 2024./Reuters/Kyodo

Bisnis.com, JAKARTA – Honda Motor Co. dan Nissan Motor Co. tengah mempertimbangkan opsi merger atau membentuk perusahaan induk untuk menghadapi persaingan global dengan pabrikan otomotif lain seperti Toyota.

Berita pembicaraan dua raksasa otomotif Jepang ini pertama kali dilaporkan oleh Nikkei yang mengutip sumber yang mengetahui rencana tersebut.

Merespons laporan tersebut, Executive Vice President Honda Shinji Aoyama mengatakan perusahaan sedang mempertimbangkan beberapa opsi termasuk merger, penyertaan modal atau pembentukan perusahaan induk.

Melansir Bloomberg, Rabu (18/12/2024), sumber yang mengetahui rencana ini mengatakan keduanya telah mengadakan pembicaraan awal mengenai kolaborasi ini. Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah pembentukan perusahaan induk baru di mana bisnis gabungan akan beroperasi. Kesepakatan ini juga dapat diperluas dengan memasukkan Mitsubishi Motors Corp karena sahamnya dimiliki oleh Nissan.

Diskusi ini masih dalam tahap awal dan mungkin tidak akan menghasilkan kesepakatan, menurut sumber tersebut.

Kesepakatan akan secara efektif mengonsolidasikan industri otomotif Jepang ke dalam dua kubu utama, yakni kubu yang dikendalikan oleh Honda, Nissan, dan Mitsubishi, dan kubu lainnya yang terdiri dari perusahaan-perusahaan grup Toyota.

Hal ini juga akan memberikan lebih banyak sumber daya untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar di dunia setelah merampingkan kemitraan yang sudah lama terjalin dengan produsen mobil lain. Nissan telah melonggarkan hubungan dengan Renault SA dari Perancis dan Honda telah mundur dari General Motors Co. 

Langkah menuju merger akan mengikuti keputusan kedua perusahaan awal tahun ini untuk bekerja sama dalam pengembangan baterai dan perangkat lunak kendaraan listrik. Pada saat itu, Chief Executive Officer Honda Toshihiro Mibe mengutarakan kemungkinan untuk bergabung dengan Nissan.

“Jika merger ini benar-benar terwujud, ini akan memberikan bantuan jangka pendek untuk perjuangan keuangan Nissan,” kata analis otomotif Bloomberg Intelligence Tatsuo Yoshida seperti dilansir Bloomberg, Rabu (18/12/2024).

Nikkei sebelumnya melaporkan kedua produsen mobil Jepang ini berencana untuk menandatangani nota kesepahaman untuk mendiskusikan saham ekuitas bersama di perusahaan induk yang baru. Merger ini akan membantu para produsen bersaing dengan saingan mereka dalam kendaraan listrik seperti Tesla Inc. dan produsen mobil China.

Kapitalisasi pasar Honda mencapai 5,95 triliun yen (US$38,8 miliar), sementara Nissan sebesar 1,17 triliun yen (US$7,6 miliar). Jika kesepakatan ini sukses, merger keduanya akan menjadi yang terbesar di industri otomotif ini sejak merger antara Fiat Chrysler dan PSA pada 2021 untuk menciptakan Stellantis dengan kapitalisasi US$52 miliar.

Namun, nilai gabungan keduanya masih kalah besar dari Toyota yang mencapai US$235,1 mliar (42,2 triliun yen).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper