Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenko Marves Klaim Penjualan EV Ngegas Berkat 2 Insentif Kunci

Kemenko Marves mengeklaim penjualan kendaraan listrik atau EV meningkat berkat kebijakan insentif dari pemerintah.
Ilustrasi kendaraan listrik. /Freepik
Ilustrasi kendaraan listrik. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi telah mengeluarkan setidaknya dua kebijakan soal penjualan kendaraan listrik baik mobil maupun motor. Sepanjang semester I/2024, penjualan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) disebut tumbuh signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Rachmat Kaimuddin mengatakan pihaknya telah mengeluarkan dua kebijakan yaitu insentif pajak serta insentif bea masuk dan pajak penjualan barang mewah untuk impor mobil.

“Dari sisi manufaktur, kita undang juga impor. Mereka [produsen EV] bebas biaya masuk tetapi syaratnya berjanji jumlah produksi mereka sama dengan jumlah yang diimpor. Kalau tidak kita minta mereka bayar bea masuk yang sebelumnya,” kata Rachmat dalam acara IDX Channel ESG 2024, Rabu (14/8/2024).

Secara lebih rinci, Rachmat mengatakan produsen kendaraan listrik (EV) dapat memanfaatkan paket insentif impor dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) hingga akhir 2025.

Setelah periode tersebut, mereka harus memenuhi ketentuan produksi EV di dalam negeri atau kewajiban produksi hingga akhir 2027, sesuai dengan ketentuan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang berlaku.

Aturan tersebut termaktub dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 79/2023 yang mengatur pemberian insentif dalam bentuk bea masuk 0% impor, PPnBM 0% yang semuanya berlaku bagi impor KBLBB dalam keadaan utuh (Completely Built-Up/CBU) dan Completely Knock Down (CKD) dengan TKDN <40.

Perpres ini juga mengatur penyesuaian ketentuan TKDN KBLBB roda dua atau tiga dan roda empat atau lebih, salah satunya adalah pergeseran ketentuan TKDN 60% dari 2024 ke 2027.

Selain itu, Rachmat menjelaskan sepanjang semester I/2024 total penjualan kendaraan listrik baik BEV, HEV atau PHEV mencapai 37.500 unit.

Posisi ini naik 67% dibandingkan dengan semester I/2023 yang tercatat hanya sebanyak 22.400 unit. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper