Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Loyo, Toyota Astra (ASII) Menanti The Fed Pangkas Suku Bunga

Penjualan mobil PT Toyota Astra Motor (TAM) yang dinaungi PT Astra International Tbk. (ASII) lesu. Pemangkasan suku bunga oleh The Fed diharapkan jadi solusi
Logo Toyota di New York International Auto Show, di Manhattan, New York City, AS, 5 April 2023./REUTERS
Logo Toyota di New York International Auto Show, di Manhattan, New York City, AS, 5 April 2023./REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan mobil PT Toyota Astra Motor (TAM) yang dinaungi oleh PT Astra International Tbk. (ASII) lesu sepanjang semester I/2024 di tengah iklim suku bunga tinggi.

Marketing Director Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy pun berharap pasar otomotif dapat pulih pada paruh kedua 2024, seiring dengan potensi pemangkasan suku bunga dari bank sentral.

Sebagaimana diketahui, Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) masih menahan suku bunga acuan di kisaran 5,25%-5,5%, dan mengisyaratkan akan memangkas suku bunga pada September 2024. Sementara itu, Bank Indonesia (BI) juga menahan suku bunga acuan di level 6,25%.

"Semoga wacana [pemangkasan suku bunga] ini bisa terealisasi ya, karena dampaknya bisa cukup menyeluruh terutama di market otomotif," ujar Anton kepada Bisnis, Selasa (6/8/2024).

Sebagaimana diketahui, tren suku bunga tinggi akan menggerus daya beli masyarakat karena kredit kendaraan menjadi lebih mahal dengan cicilan pembayaran yang tinggi. Nantinya jika suku bunga acuan turun, maka pasar otomotif diproyeksikan akan pulih.

"Seperti teman-teman di financing bisa memberikan kelonggaran pemberian kredit hingga kredit bunga rendah yang mempermudah akses kepemilikan kendaraan bagi konsumen," jelasnya.

Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan Toyota secara ritel mencapai 23.987 unit pada Juni 2024, turun 8,06% dari 26.092 unit dibandingkan Juni 2023.

Sementara itu penjualan ritel Toyota sepanjang semester I/2024 mencapai 140.608 unit dengan pangsa pasar 32,5%. Capaian penjualan tersebut turun 10,34% dari 156.830 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Meski mengalami penurunan penjualan, Toyota masih mampu mempertahankan pangsa pasar dan dominasinya sebagai merek terlaris di Indonesia. Selain itu, Toyota juga memimpin di segmen kendaraan elektrifikasi dengan produk unggulannya, Innova Zenix Hybrid.

"Ditengah market yang terkoreksi sepanjang semester I/2024, pasar EV menunjukkan resiliensi dengan pertumbuhan yang cukup signifikan ya. Toyota juga bersyukur masih bisa menjadi market leader tidak hanya di pasar otomotif nasional, tetapi juga di kendaraan elektrifikasi," pungkasnya.

Adapun, penjualan produk elektrifikasi dari Toyota secara wholesales mencapai 12.878 unit sepanjang semester I/2024, naik 18,67% dari 10.818 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Model Kijang Innova Zenix HEV menjadi paling laris dengan jumlah 9.329 unit. Disusul oleh Yariss Cross HEV sebanyak 2.074 unit, dan Alphard Hybrid 1.075 unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper