Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hyundai Ungkap Dampak GIIAS 2024 Bagi Kebangkitan Penjualan Mobil 2024

Hyundai Motors Indonesia menilai terdapat dua momentum besar yang mampu mengerek penjualan, yakni pameran GIIAS 2024, dan program akhir tahun.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan ekosistem baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan di Indonesia yang digelar di PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024)/BPMI Setpres-Rusman
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan ekosistem baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan di Indonesia yang digelar di PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024)/BPMI Setpres-Rusman

Bisnis.com, JAKARTA — PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menilai terdapat dua momentum besar yang mampu mengerek penjualan, yakni pameran GIIAS 2024, dan program akhir tahun.

Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia, Fransiscus Soerjopranoto mengatakan penjualan mobil pada Juli 2024 diperkirakan mencapai 70.000-80.000 unit seiring adanya pameran GIIAS 2024.

Selanjutnya, dia mengatakan penjualan pada Agustus 2024 juga masih akan terbawa suasana dari adanya pameran tahunan otomotif tersebut.

“Setelah itu, pasar mobil akan masuk ke suasana penjualan akhir tahun,” katanya kepada Bisnis, Kamis (1/8/2024).

Di satu sisi, dia mengatakan masih ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan bagi industri otomotif. Diantaranya adalah tekanan perekonomian makro, dan juga tingginya kredit macet atau non-performing loan/finance (NPL/NPF).

Selain itu, dia mengatakan konsumen juga masih menanti akan kepastian dari adanya insentif dari pemerintah baik itu potongan pajak mobil hybrid maupun diskon Mengenal Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).

“Kalau beli mobil sekarang nanti dealer memberikan diskon yang lebih besar atau ada kebijakan pemerintah seperti potongan pajak hybrid atau potong PPnBM, maka konsumen yang baru saja beli mobil pasti rugi,” jelasnya.

Sebagai informasi, Hyundai baru saja meluncurkan Ioniq 5 N yang merupakan mobil listrik varian performa atau bisa dikatakan balap saat pameran GIIAS 2024. Frans menyebut kehadiran Ioniq 5 N turut berpengaruh pada penjualan Ioniq 5 yang sudah meluncur pada 2022 silam.

Lebih lanjut, dia mengatakan calon konsumen akan cenderung memilih mobil listrik seiring aturan yang sudah jelas dan harga sudah berada di kelas menengah. Adapun, pajak mobil listrik telah diatur melalui Perpres 79/2023 dan turunannya.

Mobil listrik yang memenuhi syarat minimal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mendapatkan potongan PPN DTP sebesar 10%. Kemudian mobil listrik yang diimpor secara utuh atau completely built up (CBU) mendapatkan bebas bea masuk.

“Tentu saja kondisi tersebut memacu motivasi kami untuk lebih baik dibandingkan semester pertama tahun ini, sehingga kinerja akhir tahun kami akan membaik walaupun lebih rendah dibandingkan tahun lalu,” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper