Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

VinFast Nikmati Insentif Bebas Bea Masuk Impor CBU Mobil Listrik

VinFast mendapatkan insentif bebas bea masuk untuk impor utuh atau completely built up (CBU) mobil listrik sebagai tahap awal penetrasinya di Indonesia.
Mobil listrik Vinfast VF8 yang akan diekspor sedang diangkut ke kapal di Haiphong, Vietnam pada Jumat (25/11/2022). - Bloomberg/Linh Pham
Mobil listrik Vinfast VF8 yang akan diekspor sedang diangkut ke kapal di Haiphong, Vietnam pada Jumat (25/11/2022). - Bloomberg/Linh Pham

Bisnis.com, JAKARTA — PT VinFast Automobile Indonesia masih menikmati insentif bebas bea masuk untuk impor utuh atau completely built up (CBU) mobil listrik sebagai tahap awal penetrasinya di Indonesia.

CEO VinFast Indonesia Temmy Wiradjaja mengatakan, model VFe34 dan VF5 yang sudah dipasarkan datang dengan skema impor CBU langsung dari Vietnam seiring mendapatkan insentif dari pemerintah.

“VFe34 dan VF5 masuk indonesia dalam bentuk CBU dari Vietnam. Kita ini mendapatkan fasilitas yang mana import duty 0%, tapi tidak lepas kami tetap harus membayar pajak barang mewah sebesar 15%,” jelasnya usai acara Groundbreaking Ceremony Pabrik Kendaraan Listrik VinFast Indonesia di Subang, Jawa Barat pada Senin (15/7/2024).

Dia menjelaskan, pembayaran pajak penjualan barang mewah (PPnBM) sebesar 15% tersebut merupakan komitmen yang harus dilakukan oleh setiap pabrikan untuk menikmati insentif dari pemerintah. Pabrikan juga harus memiliki fasilitas manufaktur dan memproduksi mobil listrik sesuai jumlah yang diimpor.

Pada Peraturan Menteri Investasi/Kepala BKPM Nomor 6 Tahun 2023 tertera bahwa garansi bank adalah jaminan pembayaran yang diberikan kepada pihak penerima jaminan (beneficiary), apabila pihak yang dijamin (applicant) tidak memenuhi komitmennya sesuai perjanjian yang disepakati.

Adapun, masa berlaku penjaminan garansi bank sampai 30 Juni 2028. Nilai total garansi bank dihitung berdasarkan nilai insentif bea masuk yang ditambah nilai PPnBM.

Mengenai hal tersebut, Temmy menjelaskan garansi bank diberikan sampai nanti mulai produksi dari jumlah yang harus disesuaikan dengan jumlah impor mobil listrik dari insentif tersebut.

“[Jumlah] yang diimpor sekarang harus produksi nanti dan baru garansi bank itu dikembalikan,” jelasnya.

Sementara VinFast baru saja melakukan groundbreaking pabrik mobil listrik dengan investasi tahap awal senilai US$200 juta atau setara Rp3,23 triliun (kurs jisdor Rp16.154) dengan kapasitas produksi 50.000 unit mobil listrik per tahun.

Fasilitas perakitan ini diperkirakan mulai beroperasi pada kuartal IV/2025 dengan memproduksi model VF 3, VF 5, VF 6, dan VF 7 untuk pasar Indonesia.

Seiring dengan komitmen fasilitas manufaktur tersebut, VinFast juga sedang melakukan diskusi dengan para pemasok komponen khususnya yang sudah memasok untuk pabrik di Vietnam.

“[Kami] berdiskusi dengan mereka part-part apa saja yang bisa supply untuk Indonesia,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper