Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Mobil Lesu, Toyota Usul Pemerintah Tebar Diskon PPnBM

PT Toyota-Astra Motor (TAM) menilai pemerintah bisa memberikan insentif PPnBM untuk menggairahkan pasar otomotif yang sedang lesu.
Logo Toyota di New York International Auto Show, di Manhattan, New York City, AS, 5 April 2023./REUTERS
Logo Toyota di New York International Auto Show, di Manhattan, New York City, AS, 5 April 2023./REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA — PT Toyota-Astra Motor (TAM) menilai pemerintah bisa memberikan insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk menggairahkan pasar otomotif yang sedang lesu.

Sebagai konteks, Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo menunjukkan penjualan secara wholesales sepanjang Januari-Mei 2024 menembus 334.969 unit, turun 21% dari 423.771 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara penjualan retail juga lesu dengan angka 361.698 unit, turun 14,4% dari 422.514 secara year-on-year (YoY).

Marketing Director PT Toyota-Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy mengatakan selain mempertahankan pertumbuhan ekonomi, pemerintah bisa memberikan instrumen untuk menggairahkan pasar.

Perlu diketahui pemerintah memberikan insentif PPnBM DTP untuk mobil LCGC pada 2022. Melalui PMK No. 5/2022 insentif PPnBm pada mobil LCGC terbagi dalam tiga tahap.

Pada kuartal I/2022 dikenakan tarif PPnBM nol persen, kemudian pada kuartal II/2022 dikenakan tarif PPnBM sebesar 1 persen, kuartal III/2022 2 persen, dan kuartal IV/2022 dikenakan tarif normal sebesar 3 persen.

“Saya rasa selain mempertahankan pertumbuhan ekonomi, pemerintah bisa melihat lagi instrumen yang ada. Misalnya seperti dulu PPnBM untuk skema pendukung pasca pandemi Covid-19,” katanya kepada Bisnis, Kamis (13/6/2924).

Selain itu, dia juga berharap para industri  pendukung seperti lembaga keuangan bisa memberikan kelonggaran seperti melalui penerimaan kredit untuk ikut mendorong penjualan otomotif di Indonesia.

Di tengah kondisi ini, Toyota masih memandang pasar otomotif dengan optimistis seiring adanya sinyal pemulihan penjualan pada Mei 2024. Adapun, Toyota masih memasang target sebagai pemimpin pasar domestik dengan pangsa pasar di atas 30%.

Hal ini tercermin dari penjualan mobil secara wholesales mencapai 71.263 unit pada Mei 2024, naik 46,5% dari 48.637 unit dibandingkan April 2024. Sementara untuk penjualan ritel tercatat mencapai 72.137 unit pada Mei 2024, naik 22,7% dari 58.788 unit dibandingkan April 2024.

Industri otomotif juga masih memiliki kesempatan melalui pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS pada 18-28 Juli 2024.

“Target kami adalah tetap berada di posisi nomor 1 dengan market share di atas 30%,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper