Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Neta Bocorkan Strategi Garap Pasar Mobil Listrik di Indonesia

Neta, merek mobil listrik asal Tiongkok, berencana selalu menghadirkan produk baru dan bakal membuka 50 gerai atau dealer di Indonesia.
Mobil listrik Neta V-II/ Istimewa
Mobil listrik Neta V-II/ Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Neta, merek mobil listrik asal Tiongkok, menyiapkan sejumlah strategi untuk menggarap pasar mobil listrik Tanah Air. Selain produk baru, Neta juga berencana membuka 50 gerai atau dealer di Indonesia. 

Zhou, Vice President of Neta Auto & President of Overseas Business Department mengatakan Neta telah mewujudkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) 40%.

Dia menuturkan pada Mei 2024, Neta telah memproduksi Neta V di China dan pada Juni 2024 modal ini akan diproduksi secara masal di Indonesia. 

"Pada bulan Juli akan memproduksi model Neta X. Ini merupakan hasil partner kerja sama di Indonesia dengan kapasitas produksi sekitar 30.000 unit per tahun,” ujarnya seperti dilansir laman resmi Kemenperin

Sebagai informasi, rombongan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada Rabu (12/6/2024) bertemu dengan jajaran direksi Hozon Energy Automobile Co., Ltd. (Hozon), yang telah merealisasikan investasinya melalui bendera PT Neta Auto Manufacturing Indonesia.

Zhou melanjutkan Neta akan memasarkan produksinya sebanyak 6.000 unit kepada konsumen di Indonesia dan sedang membuka 50 gerai di Indonesia. 

“Kami merencanakan setiap tahun meluncurkan satu model baru. Kami akan meluncurkan Neta X yang diproduksi di Tiongkok. Model Neta X cukup laris pada bulan lalu, menembus lebih dari 30.000 unit,” katanya. 

Selain Neta X, perusahaan juga menyampaikan komitmen memproduksi new model Neta L pada tahun depan. Neta juga berkomitmen akan memenuhi TKDN 60% pada akhir tahun 2025.

“Kami ingin terus bekerja sama dengan Indonesia, terus meningkatkan kontribusi demi pengembangan produk otomotif di Indonesia,” ujarnya.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa pemerintah berharap aktivitas produksi Neta bisa ditingkatkan ke depan. 

"Apalagi strategi market dari Neta, 50% dari total produksi akan dijadikan barang ekspor, dan secara global perusahaan ini sudah melakukan ekspor ke 40 negara di dunia,” katanya. 

Menperin mengatakan pihaknya tertarik untuk mendorong Neta bisa tumbuh bersama dengan baik dalam membangun industri otomotif yang berdaya saing global. 

“Pemerintah memiliki berbagai macam fasilitas insentif yang bisa dimanfaatkan Neta sehingga bisa menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan hub ekspor, khususnya untuk roda kendaraan setir kanan,” jelasmya. 

Pemerintah Indonesia, lanjut Agus, juga serius dalam melakukan percepatan pembangunan dan pengembangan untuk ekosistem kendaraan listrik. 

“Kami menargetkan pada tahun 2030 nanti, populasi EV di Indonesia dapat mencapai angka 600.000 unit. Jadi, kalau Neta merencanakan produksi 6.000 mobil per tahun, kami yakin penyerapan dari pasar domestik di Indonesia akan sangat baik,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper