Bisnis.com, JAKARTA — Neta Auto Indonesia semakin optimistis menghadapi pasar mobil listrik seiring insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 10% akan diturunkan pada akhir Juni 2024.
Director of External Affairs and Product Neta Auto Indonesia, Fajrul Ilhami mengatakan produk Neta V-II memang masih dalam proses untuk mendapatkan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40%.
Bila melihat laman Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dari Kementerian Perindustrian, produk Neta V-II baik untuk varian lite maupun smart sudah memiliki nilai TKDN hingga 44%.
Neta V-II dibanderol senilai Rp299 juta melalui skema pemasaran Completely Knocked Down (CKD) atau perakitan lokal dengan menggandeng PT Handal Indonesia Motor.
“Pada Juni 2024 penjualan retail kami bisa lebih positif setelah penetapan pemanfaatan PPN DTP yang dikeluarkan diakhir bulan ini,” katanya kepada Bisnis, Jumat (14/6/2024).
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan mobil listrik Neta secara wholesales mencapai 13 unit pada Mei 2024.
Adapun, seluruh 13 unit tersebut berasal dari model Neta V-II, sedangkan untuk Neta V sama sekali tidak ada penjualan pada Mei 2024.
Minimnya penjualan tersebut disebabkan karena produk dari Neta masih terbatas untuk keperluan display di lokasi showroom. Dia juga memastikan Neta V masih akan berlanjut dan menjadi pilihan tersendiri bagi konsumen.
Pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS pada 18-28 Juli 2024 Neta akan memperkenalkan mobil listrik baru dengan jenis sports utility vehicle (SUV).
Model tersebut akan memberikan nuansa pilihan baru dari sisi packaging, fitur dan harga yang sangat kompetitif untuk meramaikan pasar mobil listrik.
“Kami juga akan ada model mobil listrik baru yang akan kami perkenalkan. Tentu ini akan sangat memberikan dinamika pilihan bagi konsumen mobil listrik,” katanya.