Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrikan Mobil Listrik China Belum Berjaya di Eropa, BYD Sepi Pembeli dan GWM Tutup

Pabrikan mobil listrik asal China seperti BYD dan Great Wall Motors (GWM) tengah 'berdarah-darah' menghadapi pasar Eropa.
Mobil listrik BYD asal China/reuters
Mobil listrik BYD asal China/reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pabrikan otomotif China Great Wall Motor (GWM) dilaporkan akan menutup kantor pusat Eropa yang berkedudukan di Munich, Jerman mulai 1 Agustus.

Laporan Nikkei Asia, dikutip Kamis (6/6/2024) mengatakan penutupan ini sekaligus akan membuat 100 pekerja terkena PHK,termasuk tim manajemen. Hal tersebut disebabkan setelah penjualan mobil listrik di ‘Benua Biru’ merosot.

Dengan demikian, rencana GWM untuk melakukan ekspansi ke seluruh benua di Eropa terhenti. Keputusan ini telah dibuat sejak 28 Mei yang lalu.

Bahkan hingga saat ini, rencana ekspansi besar-besaran ke Eropa hingga rencana membangun pabrik sendiri di benua belum direalisasikan. 

Lebih lanjut, pada 2025 nanti, perusahaan ingin menjual 1 juta mobil di luar pasar domestic, tetapi diundur hingga 2030 dengan alasan psar yang tidak menentu.

Sementara, awal pekan lalu, GMW sudah terlebih dahulu menghentikan rencana pembangunan pabrik sel baterai di Lauchhammer negara bagian Brandenburg, Jerman setelah pembatalan pesanan pelanggan dalam jumlah besar.

Kendati begitu, pada 2022, GWM telah melakukan kolaborasi dengan kemitraan Emil Frey, salah satu grup dealer terbesar di Eropa untuk distribusi merek Ora dan Wey. 

Namun nyatanya, jalinan itu gagal memberikan hasil yang maksimal, sehingga GWM hanya mendaftarkan 6.300 kendaraan baru di Eropa pada 2023. 

Dengan begitu, penutupan kantor pusat GWM di Negeri Hitler bukan menjadi tanda penarikan total GWM dari Eropa akan tetapi perusahaan ingin terus menyediakan layanan di pasar dan operasi Eropa akan terus berjalan dan dikelola di kantor pusat China. 

Meski memilih mundur dari pasar Eropa, GWM tetap menjadi pemain handal dalam industri otomotif global dengan telah menjual lebih dari 1,2 juta kendaraan pada 2023 dan penjualan luar negeri mencapai 25,68% dari total target. 

Sebagai informasi, tidak hanya GWM, produsen otomotif China lainnya seperti BYD juga ikut kecewa dengan penjualan mobil  di Jerman. Pasalnya, hanya 183 unit mobil BYD yang terjual pada April lalu di Jerman. (Maria Jessica Elvera Marus)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper