Bisnis.com, JAKARTA — Produsen motor listrik asal China, yakni Yadea menyebut adanya rencana untuk memiliki fasilitas pabrik yang mampu memproduksi baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
General Manager Yadea Indonesia Eric Wang mengatakan pabrik baterai tersebut nantinya akan dibangun di Indonesia. Sejauh ini, Yadea juga sudah memiliki fasilitas di Cikarang, dan juga Pulogadung.
“Produksi [baterai] ada rencana baru, tapi di tempat lain,” katanya di Karawang, Senin (13/5/2024).
Yadea juga sudah memiliki produk motor listrik E8S Pro yang dibanderol seharga Rp16,9 juta untuk on the road (OTR) di Jakarta. Produk lain yang mendapat potongan adalah Yadea T9 senilai Rp14,5 juta, dan G6 yang dipatok Rp20,5 juta.
Harga tersebut telah mendapatkan potongan subsidi sebesar Rp7 juta dengan syarat minimal tingkat komponen dalam negeri atau TKDN 40%.
Bila melihat spesifikasinya ketiga model sepeda motor dari Yadea tersebut kompak menggunakan baterai jenis Graphene Battery dengan kapasitas 72V 38Ah.
Baca Juga
Yadea G6 dibekali motor 2.000W yang mampu menempuh jarak hingga 100 km, kecepatan maksimal 70 km/jam. Kemudian Yadea E8s Pro, menggunakan motor 2.000W, mampu melaju hingga 150 km saat baterai terisi penuh dengan kecepatan maksimal 60 km/jam.
Lalu ada Yadea T9, dibekali motor 2.000W yang mampu melaju hingga 100 km saat kondisi baterai penuh dengan kecepatan maksimal 60 km/jam.
Sebagai informasi, PT Indomobil Sukses International Tbk. (IMAS) secara resmi telah bermitra dengan Yadea yang merupakan produsen sepeda motor listrik besar dari China. Melalui anak usahanya PT Indomobil Emotor Internasional, IMAS mengambilalih distribusi Yadea di Indonesia.
Adapun, aktivitas impor dan perakitan motor listrik Yadea yang secara terurai (Completely Knock Down/CKD) dilakukan oleh PT National Assemblers selaku anak usaha Indomobil.