Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara terkait rencana pemberian insentif untuk mobil hybrid atau mobil yang memadukan bahan bakar minyak (BBM) dan listrik.
Jokowi menyatakan bahwa pemerintah masih mengkaji rencana pemberian insentif mobil hybrid. Dia mengaku masih mendiskusikan hal tersebut dengan jajaran menteri terkait.
"Masih dibicarakan dengan Menteri Ekonomi dan Menteri Perindustrian," kata Jokowi kepada wartawan usai melakukan peninjauan pameran kendaraan listrik Periklindo (Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia) Electric Vehicle Show Tahun 2024 yang digelar di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran, Jakarta, pada Jumat (3/5/2024).
Meski begitu, Kepala Negara pun mengatakan bahwa Indonesia masih memiliki peluang yang cukup besar bagi pangsa pasar kendaraan listrik. Apalagi, saat ini produksi sepeda motor listrik baru mencapai sekitar 100.000 motor dari kapasitas yang ada sekitar 1,6 juta motor per tahun.
"Artinya masih ada peluang yang sangat besar sekali," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, dia turut menjelaskan perkembangan terbaru dalam industri kendaraan listrik di Tanah Air di mana pabrik industri baterai akan mulai beroperasi pada bulan depan.
Baca Juga
Jokowi juga menekankan pentingnya menjaga pembangunan ekosistem kendaraan listrik.
"Ini bangunan besar ekosistem EV (electric vehicle) ini betul-betul harus kita jaga jangan sampai ada hambatan-hambatan. Saya rasa goal-nya kesana," ujarnya.
Terkait alih teknologi, Jokowi juga menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya membangun ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri agar terus berjalan. Hal ini penting agar Indonesia siap berkompetisi secara global dalam industri kendaraan listrik.
"Ini sudah dimulai sehingga kalau nanti industri baterai listriknya jadi, pabrik mobil listrik, sepeda motor listrik, bus listrik semuanya jadi, segera ekosistemnya akan terbentuk. Inilah daya saing yang ingin kita tunjukkan bahwa kita memang siap untuk berkompetisi di arena global," ungkap Jokowi.