Bisnis.com, JAKARTA- PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) akan segera meresmikan dan mengoperasikan pabrik baterai mobil listrik pertamanya di Indonesia pada Juli 2024. Hyundai bekerjasama dengan LG Energy dalam pengembangan pabrik tersebut.
Pabrikan otomotif asal Korea Selatan ini menggandeng LG Energy Solution Ltd (LGES) membentuk perusahaan patungan HLI Green Power dengan nilai investasi mencapai US$1,55 miliar atau setara dengan Rp21,8 triliun untuk membangun pabrik baterai tersebut.
"Kami juga akan meresmikan pabrik baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia pada Juli," kata manajemen Hyundai saat ditemui di fasilitas manufaktur PT HMII, Deltamas, Cikarang, Selasa (23/4/2024).
Rencana investasi ini telah diumumkan sejak tahun 2019 oleh Hyundai Motor Company (HMC). Kongsi Hyundai-LG akan membangun pabrik dengan kapasitas terpasang 10 gigawatt hour (GWh) ke depannya.
Sebelumnya, HMMI telah membangun pabrik manufaktur di Cikarang dengan kapasitas produksi mobil 150.000 unit per tahun. Adapun, mobil yang diproduksi yaitu Stargazer, Creta, dan mobil listrik Ioniq 5.
Di sisi lain, Hyundai juga disebut berinvestasi US$60 juta atau Rp929,22 miliar dalam rangka pembangunan Hyundai Energy Indonesia (HEI) untuk manufaktur sistem baterai. Pabrik ini akan memproduksi 50.000 sistem baterai per tahun.
Baca Juga
Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan kongsi Hyundai-LG akan meresmikan pabrik baterai dengan kapasitas terpasang 10 gigawatt hour (GWh) pada bulan depan.
Pembangunan pabrik bahkan diklaim sudah memasuki tahap untuk penambahan 10 GWh. Adapun, LG belakangan juga menunjukan komitmen mereka untuk menambah kapasitas terpasang produksi baterai EV di Karawang sebanyak 20 gigawatt hour (GWh), dari kapasitas terpasang saat ini di level 10 GWh.
"Pabrik 10 GWh pertama yang dari Hyundai-LG itu akan diresmikan kurang lebih sekitar April 2024, dan sudah produksi. Sekarang sudah masuk pembangunan pabrik 10 GWh kedua [total 20 GWh,” ujar Bahlil.