Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan mobil listrik mengalami pertumbuhan hingga 118,25% pada kuartal I/2024 atau tiga bulan pertama tahun ini. Padahal, secara keseluruhan pasar mobil domestik turun hingga digit ganda selama kuartal pertama.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan mobil listrik secara wholesales mencapai 18.301 unit pada Januari-Maret 2024, naik 118,25% dari 8.385 unit selama periode sama tahun lalu.
Dari total wholesales tersebut, teknologi berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) mencapai 5.023 unit atau 27,44% dari jumlah keseluruhan. Kemudian teknologi hybrid sebanyak 13.261 unit atau 72,46%, sedangkan plug-in hybrid (PHEV) 17 unit atau 0,09%.
Secara pertumbuhan, mobil listrik teknologi BEV mengalami peningkatan 178,59%, hybrid sekitar 101,68%, sedangkan PHEV 142,85%.
Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto mengungkapkan geliat mobil berbasis listrik terus tumbuh di tengah kelesuan. Salah satu faktor, sebutnya, adalah rajinnya pabrikan mengenalkan model-model baru.
Baca Juga
“Pasar mobil BEV dan HEV naik signifikan , karena sekarang banyak yang meluncurkan merek atau tipe yang harganya lebih terjangkau,” ungkap Jongkie kepada Bisnis, Rabu (17/4/2024) .
Produk mobil listrik Wuling masih mendominasi penjualan BEV dengan total 3.807 unit pada Januari-Maret 2024. Model Air ev terlego sebanyak 686 unit, sedangkan BinguoEV 3.121 unit.
Terpaut jauh di bawah Wuling adalah merek asal China lainnya, yakni Chery Omoda E5 dengan penjualan sebanyak 881 unit. Adapun, unit tersebut baru mulai dikirimkan kepada konsumen sejak Februari 2024.
Masih dari China, ada mobil listrik MG yang mampu mencatatkan penjualan hingga 500 unit pada kuartal I/2024. Model MG 4 EV laku terjual 361 unit, sedangkan MG ZS EV sebanyak 139 unit.
Setelah dominasi merek China, nama Hyundai asal Korea Selatan baru muncul dengan penjualan BEV sebanyak 407 unit. Unit Ioniq 5 telah terlego sebanyak 395 unit, sedangkan Ioniq 6 baru 11 unit.
Beberapa merek yang mencatatkan penjualan BEV di bawah 100 unit adalah BMW sebanyak 73 unit, Neta 69 unit, Seres 39 unit, DFSK 32 unit, dan Mercedes-Benz 20 unit.
Sementara itu merek dengan penjualan hanya satu digit adalah Mitsubishi 5 unit, Mini 5 unit, Nissan 4 unit, KIA 2 unit, Toyota 2 unit, dan Lexus 1 unit.
Bila melihat teknologi hybrid, Toyota masih mendominasi dengan penjualan hingga 6.917 unit pada Januari-Maret 2024. Model Innova Zenix Hybrid menjadi paling laris dengan jumlah 5.636 unit.
Selanjutnya ada Suzuki dengan penjualan hybrid sebanyak 2.477 unit. Model Ertiga Hybrid terjual sebanyak 2.219 unit, sedangkan Xl-7 Hybrid sejumlah 1.977 unit.
Dominasi Jepang untuk mobil hybrid masih terlihat dengan penjualan Honda sebanyak 1.162 unit pada Januari-Maret 2024, Model CR-V Hybrid terlego sebanyak 1.063 unit, sedangkan Accord Hybrid 99 unit.
Di belakang Honda, terdapat Lexus dengan penjualan hybrid sebanyak 613 unit. Model yang mendominasi teknologi hybrid lexus adalah LM 350h dengan 294 unit, dan RX 350h Luxury sebanyak 221 unit.
Merek lain yang mencatatkan penjualan hybrid pada Januari-Maret 2024 adalah Wuling sebanyak 295 unit, Nissan 43 unit, dan Mazda 35 unit.
Dari teknologi PHEV, merek Lexus mendominasi penjualan dengan 17 unit yang berasal dari RX 450h+ Luxury. Sementara BMW mencatatkan 1 unit penjualan untuk 750e xDrive Sedan RHD.