Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simpang Siur Groundbreaking Pabrik BYD di Tanah Air

Bahlil menyebut pembangunan pabrik BYD pada April, sedangkan Luhut mengatakan pada Juli tahun ini.
Jajaran produk mobil listrik BYD pada ajang IIMS 2024/Bisnis- Nuhansa Mikrefin YP
Jajaran produk mobil listrik BYD pada ajang IIMS 2024/Bisnis- Nuhansa Mikrefin YP

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah antusias mengenai seremonial peletakan batu pertama atau groundbreaking pabrik perdana merek mobil listrik asal China, BYD di Indonesia.

Di samping antusiasme pemerintah tersebut, nyatanya informasi mengenai groundbreaking dari pabrik mobil listrik BYD masih simpang siur.

Kabar pertama mengenai groundbreaking diutarakan oleh Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia yang menyebut acara tersebut menjadi salah satu agenda yang sudah direncanakan oleh pemerintah untuk April 2024.

“Salah satu agendanya itu [groundbreaking pabrik BYD bulan depan]. Saya cek lagi, angka [nilai investasi] saya lupa,” katanya di Jakarta, Senin (18/3/2024).

Sementara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan menyebut BYD akan melakukan groundbreaking pabrik mobil listrik pada Juli 2024. Dia juga menyebut pemerintah akan membangun ekosistem untuk seluruh kendaraan listrik.

Hal ini bertujuan agar masyarakat yang sudah menggunakan mobil maupun motor listrik dengan perjalanan sampai Surabaya dapat mengakses pengisian daya selama perjalanan.

“Kami akan pastikan semua Kementerian/Lembaga harus memasang charger listrik dari sini sampai ke timur sana,” tuturnya melalui akun Instagram pribadi miliknya.

Menurutnya, hal ini merupakan sebuah ekosistem yang didorong oleh pemerintah supaya populasi kendaraan listrik menjadi sebanyak mungkin. Terlebih lagi pemerintah sudah memberikan berbagai insentif.

Melalui Perpres 79/2023, pemerintah telah membebaskan bea masuk dan juga PPnBM untuk mobil listrik yang dipasarkan melalui skema impor utuh atau completely built up (CBU) unit.

Selain itu, subsidi Rp7 juta untuk motor listrik dengan syarat 1 NIK 1 unit sudah digulirkan oleh pemerintah melalui Permenperin 21/2023.

Mengenai informasi terkait groundbreaking tersebut, Head of Marketing & Communication PT BYD Motor Indonesia Luther T. Panjaitan mengaku tidak bisa bicara banyak lantaran informasi tidak berasal dari perusahaan.

Once ada release resmi pasti kami akan informasikan,” tuturnya kepada Bisnis, Rabu (20/3/2024).

President Director PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao sebelumnya mengatakan fasilitas manufaktur menjadi salah satu rencana dari merek asal China itu dalam rangka memasarkan produknya di Tanah Air.

Menurutnya, pasar otomotif di Indonesia sangat kompetitif, sehingga kehadiran fasilitas manufaktur juga menjadi salah satu strategi pemasaran. BYD juga tengah menyiapkan charging station atau SPKLU yang akan dipasang dari delapan jaringan dealer yang sudah tersedia.

“Fasilitas manufaktur lokal hanya akan menunggu waktu, dan tidak hanya menunggu volume maupun permintaan. Tujuannya untuk sepenuhnya masuk dan penetrasi industri otomotif di Indonesia,” katanya beberapa waktu lalu.

Di satu sisi, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto juga sebelumnya telah membocorkan nilai investasi BYD ditaksir mencapai US$1,3 miliar atau setara Rp20,33 triliun (kurs jisdor Rp15.639).

informasi nilai investasi tersebut diperoleh dari para eksekutif perusahaan.Selain itu, kapasitas produksi dari pabrik BYD ditaksir mencapai 150.000 unit dengan tiga model mobil listrik, yakni Dolphin, Atto3, dan Seal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper